JAKARTA, KOMPAS.com - Posko kemanusian yang didirikan Front Pembela Islam (FPI) di kawasan Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, kini telah ditutup.
Posko yang didirikan untuk membantu menjaga kawasan Luar Batang dari penertiban tersebut tak lagi terbuka sejak sepekan lalu.
Dari pantauan Kompas.com, posko FPI yang masih berada satu kawasan dengan Masjid Luar Batang ini tampak terkunci rapat. Spanduk-spanduk bertuliskan "Posko Kemanusiaan FPI" juga sudah diturunkan.
Selain untuk menjaga Luar Batang dari rencana penggusuran Pemprov DKI, posko ini juga dibangun untuk menyalurkan bantuan kepada warga Pasar Ikan.
(Baca juga: FPI Dirikan Posko Kemanusiaan bagi Korban Penggusuran Pasar Ikan)
Sementara itu, di kawasan Masjid Luar Batang, tak lagi terlihat spanduk-spanduk penolakan penertiban.
Kondisi ini berbeda dengan kondisi sebelum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan akan menghentikan rencana penertiban Luar Batang.
Sebelum itu, hampir di setiap sisi pekarangan masjid sampai ke perumahan warga, terpasang spanduk penolakan penggusuran.
Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin, mengatakan bahwa posko FPI selama Ramadhan memang telah ditutup.
"Sementara kami istirahatkan selama bulan Ramadhan, nanti setelah Lebaran kami lihat perkembangannya apakah perlu untuk dibuka lagi atau tidak. Tapi memang secara resmi berakhir di awal Ramadhan, namun secara personal masih ada piket," ujar Mansur di Masjid Luar Batang, Jumat (10/6/2016).
(Baca juga: Ahok: Rencana Penertiban Lahan Sekitar Masjid Luar Batang Sudah Selesai)
Sejak pertengahan April 2016, Front Pembela Islam (FPI) menjaga perkampungan Luar Batang agar kawasan tersebut tidak digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Penjagaan ini dilakukan bersama warga dan pengurus masjid keramat Luar Batang.