Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Gratiskan Jasa Gali Tutup Lubang Makam, Tenda, hingga "Sound System"

Kompas.com - 10/06/2016, 15:27 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta menggratiskan sejumlah fasilitas pemakaman di taman permakaman umum.

Fasilitas yang disediakan secara cuma-cuma, di antaranya, jasa gali tutup lubang, tenda, kursi, hingga sound system.

"Kita ini di sini kan untuk fasilitas kaya tenda, wireless (sound system), kursi, jasa gali lubang tutup lubang, perawatan makam itu sudah kita fasilitasi untuk ahli waris (masyarakat) yang melakukan penguburan," kata Kepala TPU Karet Bivak, Saiman, saat ditemui Kompas.com di kantornya, Jakarta, Jumat (10/6/2016).

(Baca juga: Cerita Kepala TPU Karet Bivak Temukan Transaksi Jual Beli Makam)

Menurut dia, fasilitas tersebut sudah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk warga. Kendati demikian, lanjut dia, jumlah fasilitas yang diberikan secara cuma-cuma itu masih terbatas.

Ia meminta warga untuk maklum apabila tidak mendapatkan fasilitas yang jumlahnya terbatas itu.

Untuk di TPU Karet Bivak, kata dia, hanya ada satu tenda dan satu sound system yang tersedia. 

Dengan demikian, jika ada dua pemakaman pada waktu yang sama, maka fasilitas tersebut harus dipakai bergantian. Opsi lainnya, salah satu ahli waris harus mengalah.

"Nah dengan kondisi itu, kita sarankan ahi waris silakan kalau mau menunggu penguburan yang di sana selesai, baru tenda kita bongkar dan geser. Kalau tidak, kita sarankan tenda dari luar," kata Saiman.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta menetapkan tarif retribusi makam bagi masyarakat, yang dinilainya tergolong murah.

(Baca juga: Kepala TPU Karet Bivak Lakukan Pengecekan soal Ada Tidaknya Lahan Fiktif )

Retribusi makam yang dikenakan tergantung lokasi makam, yakni di Blok AA1 sebesar Rp 100.000, Blok AAII sebesar Rp 80.000, Blok AI sebesar Rp 60.000, Blok AII sebesar Rp 40.000 dan Blok AIII gratis.

Biaya retribusi itu dibayarkan saat pertama kali mengurus dan memperpanjang izin penggunaan tanah makam (IPTM) setiap tiga tahun tiga bulan sekali.

Kompas TV Warga Mulai "Nyekar" Jelang Ramadhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com