Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Telat Blokir, Tabungan Pria Ini Ludes

Kompas.com - 12/06/2016, 08:29 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karena kartu ATM tertinggal di mesin dan telat melakukan pemblokiran, tabungan Abi Sarwanto (23) ludes dikuras oleh orang tak dikenal.

Abi diduga menjadi korban skimming ATM. Peristiwa ini terjadi, Jumat (10/6/2016) malam.

Ketika itu, Abi yang juga seorang wartawan baru saja pulang dari tugasnya. Pukul 22.50 WIB ia memutuskan untuk berhenti di SPBU Warung Jati No 24, Pancoran, Jakarta Selatan untuk mengambil uang di ATM.

"Saya mau transfer uang dengan kartu ATM Bank Mega namun melalui ATM Bank Mandiri. Saya transfer uang sebanyak Rp 200 ribu sehingga saldo saya menjadi Rp 1,8 juta," kata Abi saat dihubungi, Sabtu (11/6/2016).

Saat itu Abi tak sadar bahwa kartu ATM-nya tertinggal. Baru pada Sabtu dini hari, pukul 01.26 WIB, ia mendapat SMS E-Banking bahwa ada dana terdebet Rp 300 ribu. Lalu masuk lagi SMS yang menyebutkan bahwa ada pengeluaran Rp 350 ribu tanpa ia sadari.

"Saya baru sadar kalau ATM saya tertinggal di gerai ATM Bank Mandiri itu. Segera saya minta pihak bank Mega memblokir kartu. Customer service mengatakan akan segera diproses," ujar Abi.

Namun, pukul 01.56 WIB, transaksi debet kembali mencatat adanya pengeluaran uang sebanyak Rp 561 ribu.

Ternyata saat ia mencoba menghubungi kembali customer service, sistem di bank Mega sedang offline, sehingga pemblokiran tak bisa dilakukan dengan segera.

"Akhirnya pada pukul 02.45 WIB ada transaksi lagi sebanyak Rp 550 ribu, dan pukul 03.5 ada transaksi lagi  hingga membuat saldo saya tinggal Rp 35 ribu," kata dia.

Pemblokiran baru bisa dilakukan pada pukul 04.00 WIB dini hari. Ia pun menyesalkan Bank Mega yang dinilainya telat melakukan pemblokiran hingga akhirnya pelaku dengan leluasa menguras uangnya hingga Rp 1,8 juta.

Abi dengan dibantu sejumlah rekannya, sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak Polres Metro Jakarta Selatan.

"Saya harap pelaku dapat segera ditangkap. Agar peristiwa serupa tak menimpa orang lain," kata Abi.

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Purwanta menduga Abi sudah menjadi korban skimming, dimana pelaku menyalin informasi di kartu ATM untuk dikuras.

Purwanta mengatakan, laporan Abi tersebut langsung ditindaklanjuti melalui LP/924/K/IV/2016/PMJ/Restro Jaksel.

"Pelaku masih kami selidiki. Tim sudah turun ke lapangan," kata Purwanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com