Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pendukung Ahok yang "Numpang" KTP di Alamat Orang Lain

Kompas.com - 14/06/2016, 05:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Salah seorang penyumbang data KTP dukungan untuk gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diketahui tidak tinggal sesuai alamat yang tercantum dalam KTP-nya. Adapun alamat tersebut adalah alamat rumah milik orang lain.

Fakta tersebut diungkap oleh Aiman Wicaksono lewat program "Aiman" yang tayang di Kompas TV, Senin (13/6/2016) malam. Dalam episode berjudul "Jebakan Calon Perseorangan", Aiman dengan didampingi salah seorang pendiri "Teman Ahok", Singgih Widiastono, melakukan verifikasi faktual secara acak.

Data KTP yang dipilih adalah dua data KTP yang berasal dari wilayah Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Wilayah ini merupakan wilayah yang juga menjadi lokasi berdirinya Sekretariat Teman Ahok.

Aiman menyamarkan nama dan alamat yang didatanginya.

"Saya akan menyamarkan nama dan alamat KTP karena hanya Teman Ahok dan KPU yang berhak tahu," kata dia saat akan memulai verifikasi.

Saat tiba di rumah pertama, Aiman mendapat keterangan dari penghuni rumah bahwa orang yang tercantum di data KTP tidak tinggal di lokasi itu. Namun, ia mengakui bahwa ia mengenal si pemilik data KTP.

Penghuni rumah juga menyebut bahwa pemilik data KTP diizinkan untuk menggunakan alamat rumah tersebut.

"Masih sahabat dekat," ujar dia kepada Aiman dan Singgih.

"Jadi alamatnya di sini, KTP-nya di sini, tapi yang bersangkutan tidak tinggal di sini. Bisa disebut numpang KTP," ucap Aiman.

Dari lokasi pertama, Aiman dan Singgih beranjak ke lokasi kedua. Di lokasi ini, mereka menemukan rumah yang dalam keadaan kosong.

"Dua-duanya gagal. Kalau tadi di rumah pertama kita temui numpang KTP. Kali ini kita coba ketok-ketok tapi (penghuni rumah) tidak keluar-keluar," ujar Aiman.

Kompas TV Pendamping Teman Ahok: DPR Tak Rela ada Calon Perseorangan- Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com