JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Dwi Ratna, menilai harga jual oval meat (jeroan) mentah saat ini terlampau murah. Hal inilah yang disebutnya menjadi salah satu faktor mahalnya harga daging sapi.
Menurut Marina, komposisi daging dan jeroan dalam satu ekor sapi adalah 50:50. Ia mengatakan, naiknya harga daging merupakan upaya untuk menutup biaya produksi sapi akibat terlalu murahnya harga jeroan.
"Jadi kalau harga oval-nya naik, harga dagingnya bisa diturunin," kata Marina saat rapat dengar pendapat dengan Komisi B di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Atas dasar itu, Marina mengatakan PD Dharma Jaya akan memulai usaha pengolahan jeroan mentah. Tujuannya untuk meningkatkan nilai tambah.
Menurut dia, banyak komponen pada jeroan yang memiliki nilai tambah bila dapat diolah dengan baik, seperti kepala, lidah, jantung, kulit, dan tulang. Ia mencontohkan pengolahan jeroan mentah yang dilakukan di negara-negara maju.
"Kalau di luar (negeri), tulang itu bisa dijadikan pakan ternak. Kalau di sini kan diborong (bersama daging). Diborong harganya cuma antara Rp 2.000-6.000. Sedangkan kalau jadi pakan harganya bisa 13.000-15.000," kata Marina.