JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melanjutkan kegiatan Safari Ramadhan dengan berbuka puasa bersama warga di Masjid Jami Hidayaturrahman, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (14/6/2016) petang.
Dalam sambutannya sebelum berbuka puasa, Basuki atau yang akrab disapa Ahok itu mengimbau agar pengurus masjid bisa peduli dengan lingkungan sekitar.
"Saya harap pengurus masjid bisa memberi tahu kalau ada anak putus sekolah, kemudian kalau ada warganya yang sakit dan butuh bantuan," kata Ahok.
(Baca juga: Setelah Digertak Ahok, Taman Suropati Kini Bersih dari PKL dan Parkir Liar)
Ia mengatakan, fungsi ini mengadopsi pembangunan rumah zaman nabi terdahulu. Saat itu, dia melanjutkan, rumah-rumah dibangun seperti menara agar dapat mengetahui asap dari rumah mana yang mengepul.
Jika asap mengepul dari cerobong, berarti warganya sudah bisa masak dan memenuhi kebutuhan mereka.
Begitu pula sebaliknya. Jika tidak ada asap yang keluar dari cerobong, maka hal itu berarti bahwa warga tersebut kekurangan.
"Saya ingin pengurus masjid menjadi pemerhati rumah siapa yang tidak punya beras dan tidak bisa memasak. Saya tidak mau membangun Jakarta jadi kota modern, tetapi tidak manusiawi," kata Ahok.
(Baca juga: Reaksi Ahok Saat Dengar Tak Ada Korupsi dalam Pembelian Lahan RS Sumber Waras)
Selain itu, ia meminta masjid difungsikan sebagai ruang interaksi sesama warga.
Sebab, menurut dia, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Jakarta belum mencukupi untuk menjadi ruang interaksi warga.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan beberapa program Pemprov DKI Jakarta, seperti pembangunan rumah sakit umum di tiap kecamatan dan RPTRA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.