JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap keberadaan para pedagang parsel di trotoar kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, telah menyebabkan kemacetan.
Sebab, kata dia, banyak pengendara yang memilih berhenti dan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan.
Menurut Ahok, pedagang parsel di kawasan Cikini sudah kerap kerap diperingatkan agar tak berjualan di trotoar. Mereka juga sudah disediakan tempat berjualan di dalam Cikini Gold Center.
"Tapi mereka ngotot. Mereka minta, boleh enggak jualan sepanjang menjelang Lebaran? Saya bilang enggak boleh. Coba deh. Begitu coba, apa yang terjadi? Langsung bikin macet," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (15/6/2016).
Ahok menyayangkan sikap pedagang yang kembali turun dan berjualan di trotoar. Karena tindakan tersebut telah mendorong pedagang-pedagang lain yang ada di dalam gedung untuk ikut berjualan di trotoar.
"Kalau kamu butuh, kamu datang enggak ke tempat walaupun masuk sebentar? Masuk. Ini kan enggak. Mau ngotot berebut cegat pembeli."
"Yang kasihan yang patuh di dalam. Pembeli juga malas kan, ngapain masuk ke dalam? Di pinggir jalan stop mobil tinggal beli kok. Jadi itu namanya tidak adil," kata Ahok.
Kembali didudukinya trotoar di Cikini oleh pedagang parsel terjadi pada Senin (13/6/2016). Akibat keberadaan pedagang itu, para pejalan kaki kesulitan melintas di atas trotoar.
Tidak hanya terhadap trotoar, pedagang juga menggunakan taman jalur hijau di sekitar kawasan itu sebagai tempat berdagang.