JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memanfaatkan kegiatan Safari Ramadhan setiap harinya bukan hanya untuk bertemu dengan warga, melainkan juga untuk berdialog dan mendengar keluhan warga.
Dengan cara berdialog seperti itu, Djarot mengaku bisa memahami masih adanya persoalan yang belum diselesaikan secara baik oleh Pemerintah Provinsi DKI.
"Catatan yang bisa kita ambil dari mereka, ternyata masih ada beberapa persoalan yang belum bisa diselesaikan secara baik hanya karena kurangnya ruang untuk berdialog dengan mereka," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (15/6/2016).
(Baca juga: Djarot Berharap Kasus Sumber Waras Tak Lagi Jadi Polemik Saat Pilkada)
Kegiatan Safari Ramadhan pada umumnya diisi dengan buka puasa bersama. Namun, beberapa kali Djarot mengubahnya menjadi shalat isya dan tarawih bersama.
Alasannya agar ia bisa berbicara dan berkumpul lebih lama dengan warga. Ia memberi contoh ketika ikut tarawih bersama warga di Rusun Tambora.
Warga menyampaikan banyak keluh kesah ketika bertemu Djarot. "Ada beberapa yang sudah bagus, misalnya masalah sampah yang sudah tertangani dan air juga sudah," ujar Djarot.
Djarot juga mengaku dapat banyak masukan dari warga. Salah satunya mengenai kualitas pelayanan birokrat di Jakarta, yang menurut warga harus cepat dan ramah.
(Baca juga: Didatangi Djarot, Warga Cempaka Putih Keluhkan Layanan PTSP)
"Saya sudah sampaikan bahwa pelayanan kita sudah cukup bagus, tetapi dari sisi perilaku pelayanan mesti ditingkatkan," ujar Djarot.
"Misalnya, bagaimana petugas pelayanan kepada warga itu harus ramah, peduli, dan tidak seperti robot," tambah dia.