JAKARTA, KOMPAS.com — T (21), pembantu rumah tangga yang menjadi korban kekerasan mantan anggota DPR RI Fanny Safriansyah alias Ivan Haz, mengaku tidak hanya dipukuli di dalam unit apartemen Ivan.
Ia mengaku beberapa kali dipukul di dalam lift Apartemen Ascot, Jakarta Pusat, tempat Ivan menetap.
(Baca: Posisi Saksi yang Duduk Menyerong karena Takut Lihat Ivan Haz)
Menurut T, pemukulan di dalam lift itu terjadi pada 18 September 2016. Ketika itu, T dipukul karena dianggap lambat masuk lift.
"Gara-gara saya masuknya lama ke lift, terus sandalnya Hezel (anak Ivan) jatuh. Pas saya mau ambil, dipukul," ujar T saat memberikan kesaksiannya dalam persidangan kasus dugaan kekerasan dengan terdakwa Ivan Haz, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016).
Pemukulan itu juga disaksikan pengasuh anak lainnya, yakni Rasmi (37). Saat itu, mereka berada dalam lift yang sama.
"Itu mau ke bawah ke tempat permainan. Di situ dipukul punggungnya gara-gara mau ambil sandal Hezel yang jatuh," kata Rasmi yang juga menjadi saksi dalam persidangan itu.
Selain itu, menurut T, pada 24 September, Ivan kembali memukulnya. Pada hari itu, T dipukul beberapa kali. Kejadian itu juga disaksikan Rasmi.
"Pagi mau ke bawah. Pak Ivan mukul di hidung karena anaknya masih rewel, jadi mau ke restoran, dipukul di dalam lift," kata T.
"Pas siangnya dipukul pakai dompet dua kali di lift. Itu cuma ada saya, Mbak Rasmi, Pak Ivan, sama Hezel," lanjut dia.
Akibat pemukulan itu, hidung T pun berdarah. "Terus ada lagi di lift mau turun ke bawah. Dipukul lagi di bagian muka cuma gara-gara rewel saja anaknya. Akibatnya, hidungnya berdarah," tutur Rasmi.
(Baca: Korban Kekerasan Ivan Haz Beberkan Kesaksiannya di PN Jakarta Pusat)
Pemukulan-pemukulan yang dilakukan Ivan terhadap T di dalam lift itu terekam kamera CCTV apartemen.
Rekaman kamera CCTV tersebut diputar jaksa penuntut umum dalam sidang hari ini. Dalam rekaman CCTV itu, tampak Ivan beberapa kali memukul T.
Ada yang menggunakan tangan kosong, ada pula yang menggunakan dompet. Selain di dalam lift, T juga dipukuli di dalam unit apartemen. Pemukulan di dalam unit apartemen ini juga disaksikan Rasmi.
Tak hanya menjadi saksi, Rasmi juga mengaku pernah ditendang Ivan. Adapun Rasmi merupakan pengasuh untuk anak kedua Ivan yang berusia 9 bulan.
"Tanggal 29 September, yang saya lihat pertamanya anaknya rewel. Pak Ivan tendang saya, dada saya, sampai mental ke belakang. Itu saya bangun, terus ditendang lagi sama Bu Anna (istri Ivan). T juga ditendang," tutur Rasmi.
Keesokan harinya, saat T meninggalkan apartemen, Rasmi pun mengikuti langkah T. Rasmi juga kabur karena merasa takut.
"Pas T lari (kabur), saya juga lari. Saya kira-kira lari pukul 01.00 siang. Pas anaknya tidur, Bu Anna nyuruh saya mandi, makan. Pas itu, saya keluar. Saya takut juga," kata dia.