JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat atau Almisbat hari ini, Kamis (16/6/2016), mendeklarasikan dukungannya terhadap pencalonan Djarot Saiful Hidayat sebagai gubernur dalam pilkada DKI.
Sekretaris Jenderal Almisbat, Hendrik Dikson Sirait menilai peta perpolitikan Ibu Kota akhir-akhir ini menyempit dengan semakin kuatnya dukungan untuk Gubernur inkumben Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Hendrik berharap, PDI-P sebagai partai dengan kursi terbanyak di DKI dapat memunculkan alternatif lain.
"PDI-P itu punya banyak segudang kader yang bagus, Pak Djarot salah satu yang terbaik," ujarnya di Markas Almisbat, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis.
Hendrik menyebut dukungan Almisbat kepada Djarot juga sekaligus sebagai kritik halus terhadap PDI-P. Kritik ini terkait kemungkinan PDI-P yang akan mendukung Ahok lewat jalur independen.
Menurut Hendrik, PDI-P sebagai partai politik harus konsisten dengan sistem kepartaian dan harus bisa memunculkan figur-figur pemimpin.
"Kontestasi pilkada menunjukkan Ahok sebagai orang nomor satu di DKI, seolah-olah Ahok paling suci dan yang paling bisa memimpin Jakarta. Saya pikir ini seolah-olah krisis kepemimpinan, berarti reformasi gagal," ujarnya. (Baca: Ahok Sebut Megawati Sarankan agar Ia Tetap bersama Djarot)
Kendati demikian, elektabilitas dan popularitas menjadi kunci dalam kontestasi pilkada. Hendrik menyebut elektabilitas Djarot dengan Ahok yang bagaikan bumi dan langit, disebabkan karena selama ini Djarot yang merupakan wakil gubernur Ahok tidak memiliki ruang untuk merebut hati rakyat.
"Di PDI-P Djarot mumpuni, tapi nama dia tidak muncul karena dia tidak diberi ruang, padahal dia juga punya kemampuan yang bisa disetarakan dengan pemimpin daerah lain yang bagus," kata Hendrik.
Di PDI-P sendiri, dua nama internal yang sedang dipertimbangkan oleh DPP adalah Djarot Saiful Hidayat dan Boy Sadikin. Terkait isu pecahnya suara PDI-P dalam memberikan dukungan, Hendrik menilai ini dinamika politik yang biasa.
Almisbat pun hanya memiliki kapasitas mendorong PDI-P mengusung Djarot berdasarkan aspirasi rakyat.
"Kami menghormati sepenuhnya apapun pilihan PDI-P nantinya. Kami berharap PDI-P mempertimbangkan aspirasi basis masyarakat kami yang juga sebagian adalah konstituen PDI-P. Saya yakin Megawati demokratis," ujar Hendrik. (Baca: "Teman Ahok": Pak Ahok Sudah Lupa sama Pak Djarot)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.