JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingkar janji soal solusi mengatasi kemacetan di Jakarta. Pasalnya, kemacetan di Jakarta dianggap kian parah.
"Di survei pertama kami, kemacetan tidak masuk. Tapi tiga bulan terakhir, dan satu bulan setengah menuju Ramadhan bahwa masalah kemacetan semakin akut," kata Sandiaga dalam diskusi survei Manilka di Hotel Cemara, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2016).
(Baca: Gerindra: Insya Allah, Sjafrie dan Sandiaga Uno Bisa Berpasangan)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut Sandiaga, gagal dalam mengentaskan masalah kemacetan di Ibu Kota. Kemacetan justru bertambah parah dan tak kunjung selesai.
"Dalam hal ini, pemerintah gagal, pemerintah ingkar janji mengatasi masalah kemacetan," tegas Sandiaga.
Sandiaga mengacu pada dari Survei Manilka yang digelar Juni 2016. Menurut Manilka, kepuasan publik Jakarta terhadap solusi kemacetan di Jakarta hanya sekitar 13,5 persen, sisanya 77 persen merasa tidak puas dan 9,5 persen tidak tahu/tidak menjawab.
Pengumpulan data survei dikakukan pada 2-7 Juni 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan.
(Baca: Sandiaga: Ahok Tegas ke Rakyat Kecil, tetapi Akomodatif pada Elit)
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.