Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Komplotan Perampok Nasabah Bank, Satu Orang Ditembak Kakinya

Kompas.com - 21/06/2016, 14:55 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Unit III Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya menangkap komplotan perampok nasabah bank. Salah satu dari ketiga tersangka tersebut ditembak kakinya karena saat diringkus mencoba melarikan diri.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jay, AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan tiga orang yang ditangkap yaitu, Eko alias Ibrahim alias Lekok bin Husin, Andri Baswan alias Baswan bin Basri dan Suneti alias Neti binti Saman Herman. Mereka menjalankan aksinya di Pergudangan Green Sedayu Biz Park Jalan Daan Mogot Km 18 Kalideres, Jakarta Barat pada hari Senin (13/6/2016) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Dalam penangkapan salah satu tersangka Eko alias Lekok mengalami luka tembak di kaki sebelah kiri karena saat ditangkap mencoba melarikan diri," ujar Hendy dalam keterangannya Selasa (21/6/2016).

Hendy menjelaskan ketika itu, korban baru mengambil uang senilai Rp 60 juta di Bank BCA Duta Garden Jakarta Barat. Setelah mengambil uang, korban dengan menggunakan mobil melintas di lokasi kejadian dengan ditemani saksi bernama Windi.

Setibanya di lokasi korban berhenti untuk membeli kopi. Saat baru turun dari mobil korban dipanggil oleh salah satu tersangka dan langsung ditodong menggunakan senjata api.

"Setelah korban nengok langsung ditodong oleh salah satu dengan senjata api dan tersangka lainya mengambil tas warna coklat yang berisi uang Rp 60 juta dan tersangka melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor mio," ucapnya.

Hendy menyatakan komplotan ini berjumlah enam orang. Sementara tiga orang lainnya saat ini telah di masukan ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Ia menjelaskan modus komplotan ini adalah dengan cara salah satu tersangka menyamar menjadi nasabah dan masuk ke dalam suatu bank.

Setelah mendapatkan targetnya, para tersangka menggunakan sepeda motor mengikuti korbannya dan di saat yang tepat komplotan itu mengambil uang targetnya dengan menodongkan senjata api.

"Kalau korban melawan, tersangka tidak segan segan untuk menembak korban," kata Andi.

Dari tangan para pelaku, polisi menyita satu unit mobil, empat unit ponsel, sepucuk senjata api, lima butir amunisi, dua belas kartu ATM, satu unit motor Yamaha Mio Soul, dan satu buah dompet. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman sembilan tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com