JAKARTA, KOMPAS.com — Perayaan ulang tahun Jakarta kali ini tampaknya tak berbeda jauh dengan perayaan pada tahun-tahun sebelumnya.
Sudah tiga tahun belakangan, perayaan HUT DKI Jakarta dikendalikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Tak ada pesta meriah panggung hiburan di sepanjang Jalan MH Thamrin, pesta kembang api di Bunderan Hotel Indonesia, ataupun arak-arakan budaya, seperti yang dilakukan mantan Gubernur DKI, Joko Widodo, pada perayaan HUT Ke-486 DKI Jakarta.
(Baca juga: Ahok Pimpin Upacara HUT Ke-489 Kota Jakarta di Monas)
Saat itu, Jokowi menggelar Jakarta Night Festival atau Malam Muda-mudi yang berkonsep car free day di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Gedung Balai Kota, hingga Jalan Sudirman.
Jokowi tak menghabiskan waktu lama untuk makan malam formal bersama para duta besar dalam acara Malam Resepsi.
Ia, bersama Ahok yang ketika itu menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, langsung ke halaman Balai Kota untuk memotong tumpeng raksasa.
Tiap lurah pun saat itu membawa sebuah tumpeng lengkap dengan lauk pauknya untuk dibagikan kepada warga yang menghadiri acara di Balai Kota tersebut.
Setelah itu, Jokowi berjalan kaki ke arah Bunderan HI untuk menyapa warga Jakarta.
Menyusul di belakangnya, para pejabat DKI Jakarta serta arak-arakan festival seni budaya.
Pada tahun selanjutnya, giliran Ahok yang menjabat pelaksana tugas Gubernur, unjuk gigi menyelenggarakan HUT Ke-487 DKI Jakarta.
Ia kemudian memangkas dana anggaran festival budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Pada pemerintahan Jokowi, dana sebesar Rp 1 miliar dianggarkan tiap acara pesta dan karnaval.
Sementara itu, Ahok enggan menghabiskan dana anggaran. Ia memilih merayakan malam ulang tahun Jakarta dengan bersepeda dari Balai Kota hingga Monas.
Di sana, ada sebuah panggung hiburan yang dibiayai oleh CSR Phillips. Kendati demikian, kita itu, Malam Muda-mudi yang berkonsep car free night tetap terselenggara.
Hanya, tidak ada kesemarakan panggung hiburan yang tersebar saat Malam Muda-mudi digelar.