Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Forensik Beberkan Kondisi Luka Korban Kekerasan Ivan Haz

Kompas.com - 22/06/2016, 19:38 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang pengadilan terkait kasus penganiayaan yang dilakukan Ivan Haz kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (22/6/2016).

Agenda sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi, yaitu ahli forensik yang memvisum korban, yaitu T (21).

Di hadapan Majelis Hakim yang dipimpin oleh Yohanes Priyana, dokter Fanda Ayyu yang memeriksa T di RS Polri menyebut sembilan luka yang ia temukan di tubuh T. Sembilan luka itu adalah memar di daun telinga kiri, pipi kiri, pipi kanan, dahi kanan, siku lipat kiri, lengan kanan atas luar, punggung bawah, tungkai kanan atas, dan luka terbuka pada puncak kepala.

"Luka pada obyek disebabkan kekerasan tumpul," kata Fanda.

Hakim menanyakan kepada Fanda terkait waktu awal terjadinya luka. Fanda tak bisa memastikan kapan tepatnya luka itu terjadi. Namun berdasarkan warna memar yang ungu kebiruan hinga kuning kebiruan, Fanda menduga luka itu sudah dialami kira-kira seminggu sebelum T diperiksa pada 30 September 2015.

Fanda hanya memeriksa secara kasat mata, dan merujuk T ke unit-unit lainnya untuk pemeriksaan yang lebih dalam. Terhadap luka terbuka di puncak kepala T, Fanda menjahitnya agar tidak terpapar penyakit baru.

T kemudian menjalani CT scan dan rontgen dengan dokter bedah dan THT. T juga diperiksa oleh psikolog dan psikiatri.

"T dilaporkan mengalami rasa cemas, ketakutan, kehilangan nafsu makan, kesulitan tidur, dan trauma. Hasil psikologi dan psikiatri sama," kata Fanda.

Fanda sempat berbincang dengan T saat pemeriksaan. Ia menanyakan identitas dan alasan T datang ke RS Polri.

"Dikatakan dia mengalami kekerasan oleh majikannya tapi saya tidak mendetail, hanya cukup tahu dia dibawa karena masalah kekerasan karena akan mempengaruhi pemeriksaan saya," kata Fanda.

Kompas TV Anggota MKD Jenguk Ivan Haz di Tahanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com