JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, saat rapat paripurna istimewa HUT ke-489 Kota Jakarta di Gedung DPRD DKI, Rabu (22/6/2016).
Tjahjo juga meminta agar Ahok dan Djarot tetap menjaga kekompakan hingga akhir masa jabatan keduanya pada Oktober 2017.
Para anggota DPRD menanggapi positif sindiran itu. Menurut mereka, sudah seharusnya Ahok dan Djarot bersikap profesional walaupun nantinya mungkin bertarung di dua kubu berbeda saat pemilihan kepada daerah (pilkada) 2017.
Ahok dan Dajrot masih harus menyelesaikan masa jabatannya selama sekitar delapan bulan.
"Pilkada kan Februari 2017, pendaftaran September 2016. Mau bersatu lagi atau berpisah pencalonannya harus tetap kompak sampai akhir masa jabatan," kata Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana.
Hal senada juga dilontarkan anggota Komisi A, Gembong Warsono. Ia menilai ucapan Tjahjo berisi permintaan agar nantinya tak perlu ada pejabat Kemendagri yang ditunjuk menjadi pejabat sementara gubernur.
"Permintaannnya supaya tidak ada penjabat, karena masa jabatannya kan masih ada. Jadi tidak perlu ada penjabat dari kemendagri," ujar Gembong.
Tjahjo menyebut, kehadirannya dalam rapat paripurna istimewa HUT Kota Jakarta tahun ini merupakan yang kedua kalinya di era Ahok-Djarot.
"Tanpa terasa saya sudah dua kali menghadiri sidang istimewa paripurna. Tahun kemarin saya diapit Saudara Gubernur dan Wakil Gubernur. Saya di tengah, suasananya begitu hangat. Tahun ini masih didampingi Gubernur dan Wakil Gubernur yang sama, suasananya masih hangat walau AC di ruangan ini dingin," kata Tjahjo.
Ahok dan Djarot memiringkan tubuh mereka ke arah Tjahjo. Mereka berdua tersenyum dan tertawa mendengar sambutan Tjahjo. Begitupun dengan lima pemimpin DPRD DKI yang duduk sejajar dengan podium Tjahjo.
"Mudah-mudahan tahun depan suasanya tetap hangat. Soal siapa yang jadi Gubernur dan Wakil Gubernur, terserah," ujar Tjahjo.
Ahok diketahui sudah memutuskan menggandeng Heru Budi Hartono sebagai calon wakilnya untuk bertarung di Pilkada mendatang lewan jalur independen. Sampai sejauh ini, mereka masih menyatakan akan maju melalui jalur independen. Sementara itu, Djarot yang merupakan kader PDI Perjuangan masih menunggu keputusan resmi dari partainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.