Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kenal, Sandiaga Tak Meladeni Tawaran Imam Supriyadi yang Mengaku Auditor BPK

Kompas.com - 23/06/2016, 14:50 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski masih menanti kepastian pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno sudah mulai menerima pinangan dari orang atau pihak yang tertarik manjadi pasangannya. Salah satunya datang dari Imam Supriyadi, pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Pada 17 Juni lalu, Imam Supriadi melalui akun Facebook-nya mem-posting transkrip percakapan WhatsApp-nya dengan Sandiaga Uno. Imam berkali-kali menyapa Sandiaga dan mengutarakan keinginannya untuk menjadi wakil gubernur bagi Sandi.

(https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=1753218764963273&id=100008254993715&_rdr%20[2:04%20PM,%205/27/2016]%20+62%20812-7965-1501)

Imam kecewa lantaran Sandi tak merespon dirinya.

"INILAH KARAKTER CALON PEMIMPIN YANG SOMBONG DAN CUEK DENGAN PERMINTAAN PERTEMANAN.. DI SMS MELALUI NO HPNYA SUDAH PERNAH, TAPI DIABAIKAN.... DITEGURSAPA MELALUI WHATSAPP PUN SERING DICUEKIN DENGAN ALASAN SIBUK KERJA.. CUMA MELIHAT SEBENTAR DAN MUNGKIN BUTUH WAKTU HANYA 5 MENIT BEGITU BERATNYA BUAT SANDIAGO UNO....," tulis Imam di akunnya.

Saat ditanya Kompas.com, Rabu (22/6/2016), Sandiaga yang awalnya tidak tahu siapa Imam yang dimaksud kemudian membenarkan bahwa ia sempat menerima pesan dan panggilan dari Imam.

"Ada masuk tapi aku nggak berani jawab. Ada tuh dia marah-marah terus. Ya Allah... Soalnya aku nggak kenal dia," kata Sandi.

Pada April lalu, Imam Supriyadi mengunggah video ke akun Facebook-nya dengan judul "Ahok Hadapi Saya, di Mana dan Kapan".

Video itu menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, Imam menumpahkan kekecewaannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait hasil audit BPK terhadap pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras. Dalam video itu, Imam memaki-maki dan menantang Ahok berduel.

Sandiaga mengatakan bahwa dia tidak mengetahui apakah Imam benar merupakan pegawai BPK. Selain tak menyimpan nomor Imam, Sandi juga tidak mem-follow Imam di Facebook.

Ia pun berpesan kepada Imam jika ingin menjadi wakil gubernur, agar mengikuti mekanisme partai politik. Sandi mengusulkan PPP dan PAN yang masih membuka penjaringan.

"Ya selamat berpuasa mudah-mudahan puasanya bisa menenangkan Pak Imam," kata Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com