JAKARTA, KOMPAS.com - Meski masih menanti kepastian pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno sudah mulai menerima pinangan dari orang atau pihak yang tertarik manjadi pasangannya. Salah satunya datang dari Imam Supriyadi, pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pada 17 Juni lalu, Imam Supriadi melalui akun Facebook-nya mem-posting transkrip percakapan WhatsApp-nya dengan Sandiaga Uno. Imam berkali-kali menyapa Sandiaga dan mengutarakan keinginannya untuk menjadi wakil gubernur bagi Sandi.
Imam kecewa lantaran Sandi tak merespon dirinya.
"INILAH KARAKTER CALON PEMIMPIN YANG SOMBONG DAN CUEK DENGAN PERMINTAAN PERTEMANAN.. DI SMS MELALUI NO HPNYA SUDAH PERNAH, TAPI DIABAIKAN.... DITEGURSAPA MELALUI WHATSAPP PUN SERING DICUEKIN DENGAN ALASAN SIBUK KERJA.. CUMA MELIHAT SEBENTAR DAN MUNGKIN BUTUH WAKTU HANYA 5 MENIT BEGITU BERATNYA BUAT SANDIAGO UNO....," tulis Imam di akunnya.
Saat ditanya Kompas.com, Rabu (22/6/2016), Sandiaga yang awalnya tidak tahu siapa Imam yang dimaksud kemudian membenarkan bahwa ia sempat menerima pesan dan panggilan dari Imam.
"Ada masuk tapi aku nggak berani jawab. Ada tuh dia marah-marah terus. Ya Allah... Soalnya aku nggak kenal dia," kata Sandi.
Pada April lalu, Imam Supriyadi mengunggah video ke akun Facebook-nya dengan judul "Ahok Hadapi Saya, di Mana dan Kapan".
Video itu menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, Imam menumpahkan kekecewaannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait hasil audit BPK terhadap pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras. Dalam video itu, Imam memaki-maki dan menantang Ahok berduel.
Sandiaga mengatakan bahwa dia tidak mengetahui apakah Imam benar merupakan pegawai BPK. Selain tak menyimpan nomor Imam, Sandi juga tidak mem-follow Imam di Facebook.
Ia pun berpesan kepada Imam jika ingin menjadi wakil gubernur, agar mengikuti mekanisme partai politik. Sandi mengusulkan PPP dan PAN yang masih membuka penjaringan.
"Ya selamat berpuasa mudah-mudahan puasanya bisa menenangkan Pak Imam," kata Sandi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.