Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Elektabilitas Ahok Tinggi, Tak Ada Calon yang Potensial Mengalahkan

Kompas.com - 23/06/2016, 16:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Elektabilitas bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI 2017 sangat tinggi. Hal itu diketahui berdasarkan survei yang dilakukan Populi Center pada Juni 2016.

Berdasarkan survei top of mind tersebut, elektabilitas pria yang akrab disapa Ahok itu mencapai 51,2 persen atau sedikit meningkat dari hasil survei pada April 2016 dengan elektabilitas 50,8 persen. Belum ada figur potensial yang mampu menyaingi elektabilitas Ahok.

"Elektabilitas Ahok tetap menduduki peringkat pertama dan tidak ada calon potensial untuk mengalahkannya," kata pengamat politik dari Populi Center saat menyampaikan hasil surveinya, Usep S Ahyar, di kantor Populi Center, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (23/6/2016).

Beberapa figur yang masuk dalam survei dan elektabilitasnya di bawah Ahok adalah Yusril Ihza Mahendra dengan elektabilitas 10,2 persen, Sandiaga Uno dengan elektabilitas 4 persen, Ridwan Kamil dengan elektabilitas 3,5 persen, dan Tri Rismaharini dengan elektabilitas 1,8 persen.

Selain itu, ada calon lainnya, seperti Adhyaksa Dault, Fauzi Bowo, Rano Karno, Dede Yusuf, dan Abraham Lunggana yang bila digabungkan elektabilitasnya hanya sebesar 9,5 persen. Ada 19,8 persen responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Tak hanya elektabilitas, dalam survei itu juga diketahui popularitas Ahok sangat tinggi, yaitu mencapai 99,2 persen. Di bawah Ahok ada Rano Karno dengan popularitas sebesar 97,2 persen dan Ahmad Dhani sebesar 96,8 persen.

Sementara itu, 61,5 persen masyarakat yakin kepemimpinan Ahok dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Sisanya, 26 persen responden menyatakan tidak yakin dengan kepemimpinan Ahok dan 12,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Wawancara dilakukan tatap muka di enam wilayah DKI dari 10 Juni 2016 - 15 Juni 2016. Besaran sampel 400 responden dan dipilih secara acak bertingkat.

Tingkat kepercayaan survei ini diklaim 95 persen dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen.

Kompas TV Elektabilitas Ahok Belum Goyah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com