JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri lembaga survei Cyrus Network sekaligus mentor relawan "Teman Ahok", Hasan Nasbi, sempat meragukan bahwa kelompok pendukung Basuki Tjahaja Purnama untuk maju pada Pilkada DKI 2017 tersebut bisa bertahan lama di tengah gempuran partai politik.
Hasan mengatakan, dirinya sempat ragu bahwa kelompok relawan yang beranggotakan rata-rata masih sangat muda itu bisa bertahan saat dirundung masalah.
Bahkan Hasan pernah memperkirakan Teman Ahok hanya akan bertahan selama dua bulan saja.
"Dua bulan saya pikir mereka mau berhenti loh, dan enggak gampang itu (menjadi relawan), gue aja mikirinnya stres," ujar Hasan saat ditemui di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2016).
Hasan menceritakan, terbentuknya relawan Teman Ahok merupakan hasil diskusi saat adanya isu "begal" APBD pada Februari-Maret 2015.
Menurut Hasan, terbentuknya Teman Ahok murni dari hasil diskusi sejumlah anak muda yang mengkhawatirkan bahwa ada kemungkinan Ahok tidak akan bisa maju pada Pilkada DKI jika dirinya terus dimusuhi oleh sejumlah pihak termasuk partai politik.
Namun, Hasan melihat relawan Teman Ahok yang masih bisa bertahan hingga saat ini, menunjukkan bahwa mental mereka cukup tangguh untuk menghadapi seluruh masalah.
"Tangguhlah menghadapi semuanya, Tapi kami backup mereka jika butuh pencerahan, dan support moral," ujar Hasan.
Sejumlah isu miring sedang menerpa relawan Teman Ahok, mulai dari mendapatkan dana sebesar Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi, hingga tuduhan kecurangan pengumpulan 1 juta KTP. Namun Teman Ahok membantah semua tudingan itu.