Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populi Center: Usung Risma di Pilkada DKI Membuat Masyarakat Surabaya Kehilangan Sosok

Kompas.com - 23/06/2016, 21:42 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) disarankan agar tak mengambil resiko mengusung Tri Rismaharini dalam Pilkada DKI Jakarta. Pasalnya, langkah itu berisiko pada kekecewaan warga Surabaya kehilangan sosok pemimpinnya.

"Jangan sampai PDI-P tidak menanggalkan ego dan langsung mengusung Bu Risma. Ini akan menyedihkan karena masyarakat Surabaya karena akan kehilangan sosok yang potensial," kata Peneliti Populi Center, Nona Evita di Jakarta Barat, Kamis (23/6/2016).

Risma merupakan sosok pemimpin potensial di Indonesia. Kepemimpinannya di Surabaya membuat banyak perubahan di Ibu Kota Provinsi Surabaya tersebut. Nona mengakui bahwa Jakarta merupakan barometer politik nasional. Namun alasan itu tak semata-mata langsung partai politik bertaruh besar di Jakarta.

"Jadi biar dia (Risma) memimpin daerahnya. Indonesia kan luas. Gagasan Jokowi Indonesia Hebat harus dipenuhi," ungkap Nona.

Bila PDI-P memaksa Risma maju, Nona pun melihat peluangnya kecil. Dalam survei top of mind dari Populi Center bulan Juni 2016, elektabilitas Risma hanya 1,8 persen. Jauh dibanding Ahok yang mendapat 51,2 persen. (Baca: Relawan Jokowi Siapkan Risma dan Djarot untuk Saingi Ahok)

Bahkan, bila dilakukan simulasi head to head antara Ahok dan Risma, kader PDI-P itu masih jauh. Ahok mendapatkan presentasi 59,2 persen, sedangkan Risma hanya mendapat 23,8 persen. Sisanya 13,2 persen masih ragu dan 3,8 persen tidak menjawab.

"Peluangnya (Risma) kemungkinan besar akan kalah," tegas Nona.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka di 6 wilayah DKI dari 10 Juni 2016 - 15 Juni 2016. Besaran sampel 400 responden dan dipilih secara acak bertingkat. Margin of error kurang lebih 4,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Baca: PDI-P Akan Bahas Peluang Risma jadi Cagub DKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com