BANDUNG, KOMPAS.com - Sosok dua ekor burung garuda dalam bentuk patung dipilih PT Angkasa Pura II untuk diletakkan di gerbang masuk Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Ada pertimbangan tersendiri mengapa burung garuda yang dipilih sebagai patung paling depan menyambut penumpang yang menuju bandara tersebut.
"Lambang negara kita kan Garuda Pancasila. Airport itu sifatnya nasional. Jadi setelah berdiskusi, akhirnya dipilih burung garuda supaya semua orang yang ke bandara, dari kalangan manapun, merasa sama. Itu filosofinya," kata seniman pembuat patung burung garuda, Nyoman Nuarta, kepada pewarta di NuArt Sculpture Park, Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6/2016).
PT Angkasa Pura II meminta bantuan Nyoman selaku seniman patung realis kontemporer ternama untuk membuat desain dan patung tersebut hingga jadi. Adapun sebelumnya, sempat ada beberapa alternatif desain patung yang diusulkan, tapi dinilai kurang mewakili masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
"Kalau kami pakai simbol yang sifatnya etnik, enggak pas. Nanti orang tanya, kenapa enggak pakai etnik suku saya, misalnya begitu," tutur Nyoman.
Secara terpisah, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengaku lebih setuju patung yang diletakkan di depan Bandara Soekarno-Hatta adalah patung burung garuda. Budi juga sudah merencanakan, setelah patung burung garuda, akan ada patung lainnya hingga penumpang sampai pada pusat Bandara Soekarno-Hatta, yakni patung Soekarno dan Mohammad Hatta di Bundaran Terminal 3.
"Harapannya, saat orang masuk ke Bandara Soekarno-Hatta, ada suatu pendakian emosi. Patung burung garuda sebagai sebuah teaser besar, ditempatkan persis di depan bandara," ujar Budi.
Pantauan Kompas.com, patung burung garuda yang tengah dibangun memiliki tinggi sekitar 18 meter. Material yang digunakan untuk membuat patung adalah tembaga dengan lapisan kuningan.
Beberapa bagian patung juga diperkuat dengan stainless steel. Ada sekitar 30 pekerja yang terlibat merapikan bagian-bagian patung. Sekilas dipandang, ada dua burung garuda yang mengarah ke kiri dan ke kanan. Model seperti itu dipilih agar penumpang yang akan masuk maupun keluar dari area bandara sama-sama bisa melihat burung garuda.