Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Apa Saya Mampu Menandingi Gubernur yang Dikenal Tidak Ada Salahnya?

Kompas.com - 24/06/2016, 21:30 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha, Sandiaga Uno yang juga berniat maju menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta kembali melakukan sosialisasi dengan masyarakat Ibu Kota.

Kali ini, pria yang akrab disapa Sandi ini, melakukan ramah tamah dengan komunitas Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir). Acara tersebut di gelar disebuah restoran di bilangan, Gajah Mada, Jakarta Pusat pada Jumat (24/6/2016) malam.

Dalam kesempatan tersebut Sandi dipersilakan untuk memaparkan visi dan misinya sebagai bakal calon gubernur. Sandi pun menceritakan awal mula dirinya terjun di dunia politik. Ia mengaku terjun ke dunia politik atas ajakan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Saat itu menurut Sandi, dirinya bertemu dengan Prabowo dan kader Partai Gerindra lainya dan ia diajak masuk ke dalam kepengurusan partai tersebut.

"Waktu itu saya bilang ke Pak Prabowo 'Pak saya enggak ada basic di politik, saya cuma ngerti menjadi pengusaha'," ujar Sandi sambil menirukan perkataannya kepada Prabowo.

Bukannya mengurungkan niatnya, Prabowo malah memberi wejangan kepada dirinya hingga ia mau terjun ke dunia politik.

"'Sandi, pengusaha itu bagus tapi dampaknya hanya di orang-orang sekitar saja, kalau di politik bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara'," ucap Sandi menirukan perkataan Prabowo.

Sandi melanjutkan, setelah itu pada sekitar pertengahan tahun 2015 Prabowo memintanya untuk menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra. Mendengat hal itu, Sandi mengaku kaget dan sempat bertanya ke Prabowo apakah dirinya mampu untuk mengalahkan Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Dirinya pun tidak langsung mengafirmasi permintaan Prabowo. Sandi pun terlebih dahulu melakukan survei untuk mengetahui apa masalah warga Jakarta.

"Saya sempat bertanya sama Pak Prabowo apa saya bisa melawan gubernur yang bapak bawa (Ahok), melawan gubernur fenomenal, rockstar dan dikenal dengan gubernur yang tidak ada salahnya lah," ucap Sandi.

Akhirnya, setelah dirinya melakukan survei internal mengenai permasalahan di Jakarta, Sandi siap maju sebagai bakal calon gubernur dari Partai Gerindra. Menurut Sandi, permasalahan utama di Jakarta adalah keterbatasan lahan pekerjaan dan meroketnya harga kebutuhan pokok.

Ia merasa saat ini kebijakan Pemerintah Provinsi DKI lebih mementingkan masyarakat kelas menengah ke atas daripada kalangan menegah ke bawah.

"Saya rasa Jakarta butuh gubernur baru yang mementingkan masyarakat menengah ke bawah, butuh gubernur yang bisa menekan harga pangan, kita butuh gubernur yang peduli rakyat kecil," kata Sandi. (Baca: Sandiaga Meniru Langkah Jokowi demi Mendongkrak Elektabilitas)

"Saya kira yang bisa melakukan itu adalah orang yang mengerti perdagangan," lanjutnya.

Ucapan Sandi tersebut langsung direspons oleh salah satu anggota Petir. Anggota Petir tersebut mengungkapkan bahwa Sandi-lah yang cocok menjadi Gubernur DKI selanjutnya.

"Cuma Sandiaga Uno-lah yang tepat memimpin Jakarta," ujar salah satu anggota petir.

Dan langsung disambut tepuk tangan dari anggota yg lainnya. Dalam acara ini turut juga hadir politisi dari partai Gerindra, Prabowo Sunirman dan ahli supranatural, Ki Kusumo. (Baca: Sandiaga: Ahok Tegas ke Rakyat Kecil, tetapi Akomodatif pada Elit)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com