Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Djarot soal Mantan PJ "Teman Ahok" yang Kenakan Kemeja PDI-P

Kompas.com - 25/06/2016, 10:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Syaiful Hidayat menjawab beredarnya isu mantan PJ "Teman Ahok" yang disebut berkaitan dengan PDI-P. Djarot mengatakan, bisa saja dulunya mereka adalah relawan pada Pilkada DKI 2012 yang kini berpindah membantu "Teman Ahok".

"Kalau mereka sekarang jadi relawan untuk bantu kumpulkan KTP kan kita juga enggak tahu. Cuma yang pasti, kami tegaskan berkali-kali, kalau kami tetap di jalur kepartaian. Saya minta tolong jangan dikaitkan," ujar Djarot di kawasan Kemayoran, Jumat (24/6/2016) malam.

Djarot bercerita soal mesin partai untuk memenangkan Jokowi-Basuki pada Pilkada DKI 2012. Ketika itu, PDI-P mengerahkan pasukan dari dua poros yaitu kader dan relawan. Posko masing-masing pun dibedakan. Posko kader partai berpusat di Tebet sementara posko relawan berpusat di Borobudur.

Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan mantan Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Boy Sadikin yang ikut mengurus posko relawan. Ketika konsep seperti itu berhasil membuat Jokowi-Ahok menang, kata Djarot, mungkin saja ada pihak-pihak yang ingin mengulang konsep yang sama. Kali ini, untuk mencalonkan Ahok sebagai cagub.

"Sekarang mungkin ada di antara mereka mencoba sama seperti 2012," ujar Djarot.

Hal yang pasti, kata Djarot, perbuatan eks Teman Ahok yang disebut orang PDI-P dan pernah membantu mengumpulkan KTP tidak diketahui partai. Begitupun ketika mereka akhirnya membongkar kecurangan yang mereka perbuat sendiri.

Hal itu juga ditegaskan oleh Prasetio. Kata dia, tidak ada yang salah jika ada orang PDI-P yang menjadi PJ Teman Ahok untuk membantu mengumpulkan KTP. Namun, dia pastika bahwa partai tidak tahu.

"Kalau mereka PDI-P sah-sah saja lalu beralih jadi Teman Ahok, tapi kan ya kita enggak tahu. Karena kalau masuk ke kita itu jelas ya kepartaian. Pasti itu 1.000 persen," ujar dia.

Foto Richard Sukarno, mantan anggota di "Teman Ahok" yang mengklaim bahwa kelompok relawan tersebut melakukan kecurangan, beredar di media sosial, Rabu (22/6/2016), tengah mengenakan baju PDI-P.

Richard Sukarno adalah seorang dari empat mantan penanggung jawab (PJ) pengumpul data kartu tanda penduduk (KTP) untuk Ahok. Foto selfie-nya yang menggunakan peci, kemeja berlambang PDI-P, dipadu dengan kemeja kotak-kotak beredar di media sosial, seperti di Facebook dan Twitter.

Kompas TV Teman Ahok Bantah Tudingan Curang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com