JAKARTA, KOMPAS.com - Antrean kereta rel listrik (KRL) masuk Stasiun Manggarai masih menjadi keluhan penumpang. Sebab, antrean itu membuat waktu tempuh perjalanan tambah lama. KRL harus silih berganti untuk masuk ke Stasiun Manggarai.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Muhammad Nurul Fadhila, tak menampik dengan kondisi antrean Stasiun Manggarai. Namun, antrean itu bukan tanpa sebab.
Menurut Fadhil, kini jumlah perjalanan KRL setiap hari sudah mencapai angka 897 perjalanan. Jumlah ini hampir dua kali lipat pada tahun 2013 yang mencapai 560 perjalanan.
Kenaikan jumlah perjalanan itu juga berbading lurus dengan jumlah penumpang. Pada tahun 2013, jumlah penumpang mencapai 431.000 per hari. Sedangkan, pada tahun 2016 mencapai 885.000 penumpang per hari.
Dengan jumlah penumpang tersebut, pengurangan perjalanan tidak mungkin dilakukan karena bisa berdampak pada keselamatan penumpang di KRL.
Di sisi lain, penambahan perjalanan pun tak bisa dilakukan karena akan memperparah antrean. Lantas, bagaiamana solusinya?
Fadhil menuturkan, ada sejumlah solusi untuk mengatasi antrean. Pertama, solusi jangka pendek. Solusi itu dengan menambah panjang rangkaian menjadi 12 gerbong.
"Maksudnya, frekuensi perjalanan KRL tidak ditambah, tetapi kapasitas angkut bertambah dengan menambah panjang rangkaian. Sehingga potensi untuk antipasi tunggu penumpang tetap diantisipasi," kata Fadhil.
Solusi jangka pendek lain dengan melakukan rekayasa relasi. Beberapa relasi KRL hanya sampai di Stasiun Manggarai kemudian kembali ke stasiun asal.
Fadhil memahami solusi tersebut belum sempurna. Ia meyakini antrean masih tetap terjadi.
Perbaikan jalur
Untuk itu, Fadhil menegaskan perlu solusi permanen untuk mengatasi antrean masuk Stasiun Manggarai. Saat ini, satu-satunya solusi permanen yang masih dalam proses pengerjaan adalah memperbaiki jalur di Stasiun Manggarai.
Sehingga KRL dari Bekasi, Bogor, Sudirman atau pun Jakarta Kota masih bergantian masuk Stasiun Manggarai.
Fadhil mencontohkan, KRL dari Stasiun Cikini tujuan Stasiun Bogor dan KRL dari Stasiun Sudirman tujuan Stasiun Bogor harus bergantian masuk ke Stasiun Manggarai karena hanya bisa masuk di jalur enam.
KRL tak bisa masuk ke jalur lain karena sudah penuh. Begitu juga KRL dari arah Stasiun Tebet hanya bisa masuk jalur 3 dan jalur 5.
Sedangkan, KRL dari Stasiun Bekasi ke Stasiun Jakarta Kota hanya bisa masuk jalur 1, 3 dan 5. Sedangkan KRL dar Stasiun Jakarta Kota ke Stasiun Bekasi hanya bisa msuk jalur 4 dan 2.
"Nah ini semua akan selesai akan mendapat solusi permanen, saat Stasiun Manggarai selesai dibangun pemerintah. Dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian," kata Fadhil.
Pembangunan ini diyakini sebagai solusi permanen mengatasi antrean ke Stasiun Manggarai. Pembangunan itu nanti akan ada pemisahan jalur masuk KRL ke Stasiun Manggarai.
"Stasiun Manggarai akan dibikin dua lantai. Karena akan memisahkan jalur kereta api yang masuk Stasiun Manggarai," ucap Fadhil.