Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adian Napitupulu Bantah Intervensi Pengakuan 5 Eks PJ "Teman Ahok" yang Curang

Kompas.com - 25/06/2016, 13:51 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina organisasi Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu membantah bahwa Pospera mendalangi keterangan mantan relawan "Teman Ahok" yang mengaku curang.

Politikus PDI-P itu menyebut Pospera hanya menanyakan keyakinan mantan Teman Ahok itu yang juga anggota Pospera untuk membeberkan fakta yang mereka anggap benar. Adian menyangkal bahwa pertanyaan itu diartikan sebagai sebuah saran.

"Saya bilang, 'kalian yakin benar? Mau memperjuangkan kebenaran? Ya perjuangkanlah'. Lalu mereka kumpul duit dan konfrensi pers," ujar Adian saat menggelar konfrensi pers di Sekretariat Pospera, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (25/6/2016).

Adian menyebut penjelasan yang disampaikan kelima mantan pengumpul KTP Ahok itu merupakan keinginan mereka sendiri tanpa dipaksa maupun dorongan dari Pospera.

Kelima mantan Teman Ahok, kata Adian, sebelumnya menjelaskan kepada anggota Pospera tentang keanehan yang mereka alami saat menjadi pengumpul KTP Ahok. Dia kemudian kembali menegaskan, tidak ada intervensi apapun dari Pospera.

Terkait status salah satu mantan pengumpul KTP Ahok, Paulus Romindo, yang juga merupakan anggota Pospera, Adian meminta agar jangan mengaitkan antara keputusan yang diambil mantan Teman Ahok dengan organisasi tersebut.

"Jangan lihat latar belakang organisasi atau suku atau etnis, lihat apa yang mereka sampaikan benar atau tidak. Lihat nilai pernyataannya."

"Makanya jangan karena tidak sanggup menjawab pertanyaan maka mereka melindungi diri dengan bilang si A atau B yang melatarbelakanginya," ujar Adian.

Rabu (22/6/2016), lima mantan pengumpul KTP Ahok mengakui bahwa mereka melakukan kecurangan saat pengumpulan KTP.

Dalam pengakuannya, disebutkan ada indikasi kecurangan dalam pengumpulan KTP yang diperoleh Teman Ahok. Namun Teman Ahok langsung merespon keterangan itu dengan membantah semua tudingan.

Kompas TV Teman Ahok Bantah Tudingan Curang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com