Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capaian 1 Juta KTP Diragukan Lulung, Ini Respons "Teman Ahok"

Kompas.com - 25/06/2016, 22:19 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dikenal sebagai "Teman Ahok" tidak terlalu memusingkan pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham "Lulung" Lunggana yang menyebut capaian1 juta KTP yang diperoleh Teman Ahok hanya retorika dan kebohongan saja.

Saat ditanyakan terkait pernyataan Lulung itu, juru bicara Teman Ahok, Singgih Widyastomo enggan berkomentar banyak.

"Ya silakan saja mereka menanggapi apapun, kami akan fokus untuk bekerja menyelesaikan saja," ujar Singgih melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Sabtu (25/6/2016).

Bakal calon gubernur yang juga Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung, meragukan pencapaian 1 juta KTP yang diperoleh Teman Ahok.

Meski tidak memberikan alasan pasti, Lulung menilai fakta tersebut sudah disampaikan oleh lima mantan pengumpul KTP untuk Ahok yang mengakui adanya kecurangan saat proses pengumpulan KTP.

Cara-cara yang digunakan oleh kelima pengumpul KTP itu mulai dari membeli KTP ke RT dan RW, hingga menukar data ke sesama penanggung jawab KTP. Lulung menilai sah-sah saja bagi Teman Ahok untuk melalukan propaganda, namun jangan sampai publik dibohongi.

"Bohong itu (1 juta KTP), propaganda, retorika saja. Saya sudah perkirakan dari dulu. Susah nyarinya apalagi harus akurat verifikasinya. Kan sudah ngomong kan lima orang bunyi kan (mengaku) beli (KTP) dari sana beli dari sini," kata Lulung.

"Saya pikir sah-sah saja propaganda itu dari segi politik, tapi ini kan ada pembohongan terhadap publik, mengajak publik menipu," tambah Lulung. (Baca: Lulung: Bohong Itu 1 Juta KTP, Retorika Saja...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com