Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bara JP Bantah Ada Dukungan Terhadap Ahok Saat Jokowi Bertemu Sejumlah Relawan

Kompas.com - 25/06/2016, 23:37 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Sihol Manulang mengatakan, pertemuan antara sejumlah relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jokowi, Jumat (24/6/2016) hanya membahas terkait angkutan lebaran.

Sihol mengatakan, meski ada sedikit obrolan terkait Pilkada DKI 2017, Presiden Jokowi, kata Sihol, hanya menanggapi ringan obrolan tersebut.

Sihol juga menyebut tidak ada pernyataan dukungan apapun yang disampaikan oleh Jokowi saat pertemuan itu berlangsung.

"Pak Jokowi membicarakan supaya relawan di semua daerah memantau lebaran, dan memberikan masukan. Lalu memang kami juga tanya 'Bagaimana Pilkada Jakarta Pak?' beliau jawab 'Yaudah yang penting jangan gaduh', gitu," ujar Sihol saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/6/2016).

Sebelumnya, Koordinator Jasmev, Kartika Djoemadi, menyatakan Presiden Joko Widodo secara implisit mendukung sikap relawannya yang kini mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju pada Pilkada DKI 2017.

Sihol mengatakan, hanya ada lima elemen dan enam relawan yang bertemu dengan Jokowi, yakni Sekretariat Nasional Jokowi, Barisan Relawan Jokowi Presiden, Kebangkitan Indonesia Baru, Jokowi Mania, dan Penggerak Jakarta Baru.

Terkait apakah Kartika menemui Jokowi atau tidak, Sihol tidak tahu. Namun yang pasti, kata Sihol, Kartika tidak bersama dengan rombongan keenam relawan itu.

"Dengan kami Kartika tidak ikut. Kalau dia ada pertemuan khusus dengan presiden itu kami tidak tahu Pak. Artinya bukan mau bilang dia tidak ikut bertemu, tapi dengan rombongan kami dia tidak ikut," ujar Sihol.

Ketua Umum Sekretariat Nasional Jokowi, Mohammad Yamin juga mengatakan Jokowi tidak pernah membicarakan soal dukungan terhadap seorang bakal calon gubernur pada Pilkada DKI 2017.

"Presiden kan bicara panjang lebar tentang angkutan lebaran. Relawan di semua daerah diminta memantau dan memberi masukan. Jadi mau eksplisit atau tidak enggak mungkinlah Jokowi menyebut dukungan, beliau kan presiden, negarawan," ujar Yamin.(Baca: Jasmev: Secara Implisit, Jokowi Nyatakan Pilihan untuk Dukung Ahok Sudah Benar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com