Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ahok adalah Simbol Eksperimen yang Diuji di Laboratorium Jakarta"

Kompas.com - 26/06/2016, 08:26 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendamping ahli relawan "Teman Ahok", I Gusti Putu Artha, memandang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai sebuah eksperimen yang sedang diuji dalam sebuah laboratorium.

"Ahok buat saya adalah simbol. Simbol bagaimana eksperimen kebangsaan ini sedang diuji coba di laboratorium Jakarta," ujar Putu di Setiabudi, Jakarta Selatan, akhir pekan (26/6/2016).

Selain itu, dia juga menilai Ahok sebagai uji coba pada sistem demokrasi yang berkualitas di Indonesia.

"Simbol bagaimana kualitas demokrasi yang jadi cita-cita saya di KPU sedang dipertaruhkan di sini," kata dia.

Oleh karena itu, seluruh tim relawan dan partai politik pendukung Ahok harus dikonsolidasikan agar memiliki komitmen bersama untuk memenangkan Ahok pada Pilkada DKI 2017.

"Dalam rangka menyelamatkan simbol itulah, maka kami harus punya komitmen bersama untuk mengawal Ahok bagaimana caranya harus jadi pada 15 Februari (2017) dan memenangkan pertarungan dengan cepat," tutur Putu.

Jika tim pendukung berhasil mengantarkan Ahok terpilih menjadi gubernur pada 2017 nanti, Putu menilai hal tersebut akan menjadi contoh dan ditiru di tempat-tempat lainnya di Indonesia.

"Kalau simbol ini berhasil kami implementasikan di lapangan, maka dia akan jadi virus di tempat lain. Kawan-kawan relawan semacam ini akan jadi virus di tempat lain," ucapnya.

Ahok memiliki dua tiket untuk maju pada Pilkada DKI 2017. Di jalur perseorangan, Teman Ahok telah mengumpulkan 1 juta KTP.

Sementara di jalur parpol, Ahok didukung oleh Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar. Kursi ketiga parpol tersebut di DPRD DKI Jakarta telah mencukupi untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI 2017.

Namun, hingga saat ini Ahok belum mendeklarasikan jalur mana yang akan dipilihnya. Dia akan bertemu dengan Tim Ahok terlebih dahulu untuk membicarakan hal tersebut.

Kompas TV Teman Ahok Bantah Tudingan Curang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com