Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isi Pesan Ajakan Aksi Tolak Ahok yang Diteruskan Sekretaris Masjid Luar Batang

Kompas.com - 27/06/2016, 13:20 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin, disebut Polres Metro Jakarta Utara sebagai penggerak massa menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Jumat (24/6/2016) lalu.

Penolakan dilakukan saat Basuki hendak meresmikan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) di Penjaringan, Jakarta Utara, hingga berujung bentrok massa dengan aparat keamanan.

Adapun pada Kamis (23/6/2016), Kompas.com menerima pesan berupa chat via WhatsApp langsung dari Mansur. Chat tersebut berisi tentang ajakan kepada warga, aktivis Jakarta, organisasi masyarakat, aliansi dan komunitas, hingga warga Penjaringan, untuk mendemo Basuki.

Tujuan unjuk rasa terhadap Basuki juga tertulis jelas, yakni untuk menentang kehadiran Basuki yang ingin meresmikan RPTRA di RW 16 Penjaringan, Jakarta Utara.

Meski begitu, pada Senin (27/6/2016), Mansur membantah dirinya yang membuat ajakan tersebut, melainkan dia hanya meneruskan chat yang dia dapat dari orang lain yang tidak dia ingat siapa.

"Penggerak massa bukan (saya). Sekretaris masjid dan Wakil Ketua Laskar Kampung Luar Batang, koordinator aksi kan yang kirim surat izin ke Polsek Penjaringan. Bang Tri Tanto beliau yang mengundang semua komponen massa dari Penjaringan untuk aksi damai. Mungkin namanya sama (yang ditangkap polisi). Ini WA (WhatsApp) dari grup yang aku teruskan, yang mengundang pertemuan forum RT RW, tetapi yang buat pesan singkat sih enggak ingat karena aku ada di 35 grup WA," ujar Mansur.

Berikut isi chat yang dimaksud:

As'Salamu Alaikum Wr Wb. **Sekedar Mengingatkan** Kepada : ...

- Seluruh Warga, Aktivis Jakarta, Ormas, Aliansi & Komunitas, Warga DKI/Penjaringan, Dll. DEMO menentang kedatangan Ahok untuk meResmikan RPTRa di RW.16 Penjaringan Jakarta Utara. ---------------------------------------------

Hari : Kamis (BESOK) Tanggal : 23 Juni 2016 (19 Ramadhan 1437 H) Pukul : 14:00 s/d Selesai. Tempat : Samping PLN Bandengan Jakarta Utara. ???? Masuk ke SMPN 21 ---------------------------------------------

Mohon kesiapan'nya dari Ba'da Dzuhur Aliansi Masyarakat Penjaringan : "Laskar LPI-FPI, Laskar Kampung Luar Batang (LKLB), Forum RT/RW Penjaringan, Gerakan Pemuda Kamal Muara, AMJU KOMJU, FBR, Pemuda Pancasila" Wabillahi Taufiq Wal'hidayah Was'Salamu alaikum Wr Wb. ******************************

Kompas TV Warga Tolak Kedatangan Ahok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com