JAKARTA, KOMPAS.com — Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo menginstruksikan agar lurah, satuan polisi pamong praja (satpol PP), dan pihak sekolah mengawasi pembelian daging murah oleh penerima KJP.
Menurut Budi, hal ini perlu dilakukan agar daging murah benar dikonsumsi siswa penerima KJP, atau tidak dijual kembali.
(Baca juga: Warga Pemegang KJP Serbu Kantor Kecamatan Matraman untuk Beli Daging Murah)
Ia juga mengancam akan merekomendasikan agar KJP dicabut apabila pemegang kartu menjual kembali daging murah yang diperolehnya.
"Kami minta awasi, catat namanya, ambil barang buktinya jika daging tersebut dijual kembali. Kami rekomendasikan agar KJP-nya dicabut saja," ujar Budi di sela-sela pemantauan pembagian daging murah.
Ia menambahkan, program subsidi daging ini bertujuan menambah gizi anak-anak sekolah.
Oleh karena itu, ia berharap tidak ada orangtua siswa yang menjual daging subsidi dengan alasan tidak suka daging.
"Kalau tidak suka kenapa ikut membeli, harusnya diberikan kepada yang lain karena jumlahnya terbatas dan tidak semua kebagian daging murah," ujar dia.
(Baca juga: "Saya Rela Mengantre Begini, yang Penting Dapat Daging Murah Rp 39.000")
Sementara itu, Nasroh (40), warga RT 05 RW 03 Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, merasa senang dapat membeli daging dengan harga murah. Ia pun berharap ada subsidi daging secara rutin.
"Senang sekali karena biasanya anak-anak kami dapat daging setahun sekali saat lebaran haji," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.