Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pimpinan DPRD soal Kunjungan ke Rumah Aguan Dinilai Janggal

Kompas.com - 27/06/2016, 20:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengakuan para pimpinan DPRD DKI Jakarta yang menyatakan kedatangan mereka ke rumah chairman PT Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, sekedar silaturahmi dinilai janggal. Saat itu pimpinan DPRD datang berombongan ke rumah Aguan.

"Karena janggal saat anggota DPRD datang ke tempat pengusaha. Yang ada kan biasanya pengusaha yang mendatangi anggota DPRD. Apalagi jaraknya tidak jauh sebelum operasi tangkap tangan M Sanusi," kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz, kepada Kompas.com, Senin (27/6/2016).

Donal meyakini, pertemuan itu dilakukan untuk membahas percepatan pengesahan Raperda Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta, sesuai isi dakwaan terhadap Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja.

Karena itu, ia meminta pimpinan DPRD untuk berkata jujur dan mengakui isi pembahasan yang mereka lakukan bersama Aguan. Sebab, Donal meyakini cepat atau lambat semuanya akan terbongkar selama masa persidangan Ariesman yang kini bergulir.

"Orang selalu bisa membantah. Bantahan  seperti itu model yang biasa. Tapi fakta persidangan nantinya akan membongkar apa yang sesungguhnya menjadi isi dari pertemuan tersebut," ujar Donal.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Marsudi mengakui sempat mengadakan pertemuan di rumah Aguan pada Desember 2015. Namun, ia membantah pertemuan itu untuk membahas percepatan pengesahan Raperda Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

"Enggak ada, enggak ada. Kami enggak pernah ngomong gitu kok. Cuma silaturahmi biasa," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jumat lalu.

Senada dengan Prasetio, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mengaku datang karena diminta oleh Prasetio yang ingin mengenalkannya dengan Aguan.

"Ketua kan (Prasetio) bekas karyawan Aguan, gitu doang. Enggak ada ngomong apa-apa. Gue makan empek-empek, abis itu pulang," kata Taufik kepada Kompas.com, Senin ini.

Berdasarkan surat dakwaan terhadap Ariesman yang dibacakan saat sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor pada Kamis lalu, disebutkan bahwa pertemuan di rumah Aguan terjadi pada pertengahan Desember 2015, setelah tim dari Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan pembahasan mengenai Raperda Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

Pada surat dakwaan Ariesman disebutkan bahwa pertemuan dilakukan untuk membahas percepatan pengesahan Raperda RTRKSP.

Selain Prasetio dan Taufik, pertemuan itu juga turut dihadiri dua anggota Balegda, yakni Mohamad Sanusi dan Mohamad Sangaji alias Ongen, serta Ketua Panitia Pansus zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (ZWP3K), Selamat Nurdin.

Kompas TV Aguan Kembali Diperiksa KPK Sebagai Saksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com