Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Seorang Nenek Dipukul Cucunya yang Sedang Hamil

Kompas.com - 27/06/2016, 21:46 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan tindak kekerasan seorang cucu terhadap neneknya sendiri di Penjaringan, Jakarta Utara, beredar di YouTube.

Video berjudul "Kasian..!! Nenek Ini Di Siksa Cucu Yang Lagi Hamil" dan berdurasi 3 menit 57 detik itu memperlihatkan seorang nenek sedang dimandikan oleh seorang perempuan hamil yang belakangan diketahui sebagai cucu dari nenek tersebut.

Sang cucu memandikan si nenek yang didudukan di sebuah bangku. Beberapa kali gayung yang dipakai untuk menyiramkan air ke si nenek, dipukul-pukulkan ke kepala perempuan tua itu.

Video yang diunduh Sabtu (25/6/2016) itu tidak hanya mendapat respon dari netizen. Suku Dinas Sosial Jakarta Utara pun segera merespon dengan mencari tahu keberadaan nenek tersebut.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Widya Rusiana, mengatakan, sehari setelah video itu tersebar di media sosial, dirinya segera memerintahkan anggotanya untuk mencari tahu keberadaan nenek yang dikatakan berumur 92 tahun itu. Mereka akhirnya mengetahui bahwa nenek itu tinggal di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Widya mengatakan, pihaknya segera mengambil nenek tersebut dan saat ini sudah berada di Panti Usaha Mulia (PUM), Cengakareng, Jakarta Barat.

Saat ditemui di kediamannya, Widya mengatakan nenek tersebut tampak ketakutan.

"Saat ini kondisinya baik-baik saja, tapi dilihat dari wajahnya dia tampak ketakutan, depresi kalau lihat orang. Saat ini sudah ditangani dokter dan psikolog," ujar Widya saat dihubungi Kompas.com, Senin ini.

Sang cucu diketahui bernama Yuni. Menurut Widya, Yuni sempat dipanggil pihak kepolisian setempat untuk diminta keterangan. Namun dia tidak ditahan karena usia kandungannya yang cukup tua.

"Cucunya memang hari itu dipanggil kepolisian, tapi bikin surat pernyataan saja dan langsung pulang ke rumah karena kondisi hamilnya sudah tua juga," ujar Widya.

Widya menyebut, nenek tersebut saat ini berada di bawah pengawasan dinas sosil. Seluruh keluarganya sudah menyetujui untuk menempatkan nenek tersebut di PUM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com