Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wantimpres Sebut Perluasan Terminal 3 Soetta Sudah Optimal dan Siap Digunakan

Kompas.com - 28/06/2016, 16:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Sidarto Danusubroto, berkunjung ke proyek perluasan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/6/2016) siang.

Sembari melihat tahapan penyelesaian proyek tersebut, Sidarto menilai kondisi perluasan Terminal 3 sudah memadai dan siap untuk digunakan pada mudik Lebaran tahun ini.

"Menurut saya, kalau Pak Soekarno (Presiden pertama RI Soekarno) dan Pak Hatta Wakil Presiden Mohammad Hatta) masih ada, mereka pasti akan bangga melihat ini. Kesiapannya juga sudah optimal. Pak Presiden berpesan supaya tidak buang waktu, ini bisa jadi hadiah Lebaran bagi rakyat," kata Sidarto kepada wartawan.

Molornya rencana operasional perluasan Terminal 3 disebabkan masih ada sejumlah kekurangan yang ditemukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Salah satunya adalah ketiadaan tower atau menara untuk memantau pergerakan di apron Terminal 3.

Terkait hal tersebut, kata Sidarto, harus segera dicari solusi oleh PT Angkasa Pura II maupun Kemenhub.

Selama ini, sudah banyak pesawat beroperasi di apron Terminal 3 meski belum ada tower seperti yang diinginkan Kemenhub.

"Untuk menaikkan dan menurunkan penumpang juga bisa pakai bus. Intinya, terminal ini harusnya bisa menjadi hadiah Lebaran tahun ini dari pemerintah," tutur Sidarto.

Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), Bambang Tjahjono, mengatakan, pihaknya memanfaatkan CCTV di perluasan Terminal 3 untuk memantau apron. Nantinya, pemantauan apron akan dilakukan dengan sistem radar.

Namun kata Bambang, sistem radar baru rampung pada November 2016.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai, pemantauan menggunakan CCTV bukan solusi sebab apron Terminal 3 sangat besar. Menurut dia, perlu ada tower yang bisa memantau langsung apron.

Pihak Kemenhub sempat menyewakan mobile portable tower kepada PT Angkasa Pura II sebagai tower sementara di sana. Biaya sewa sendiri dipatok Rp 10 juta sehari. Namun, atas alasan optimalisasi alat, mobile portable tower ditarik kembali oleh pihak Kemenhub.

Kompas TV Terminal 3 Soetta Ditunda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com