JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku telah mencari tahu asal-usul lagu "Lelaki Kerdus" yang tengah viral di jejaring berbagi video YouTube. Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh menyebutkan, lirik lagu tersebut diciptakan berdasarkan kisah nyata seorang ibu dan anak di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
"Lirik lagunya terinspirasi dari sana. Ketika kami cari tahu, si ibu dan anaknya trauma sampai tak bisa bicara. Dari sana, kami telah meminta Pemda Bangkalan untuk rehabilitasi kepada anak tersebut," kata Niam melalui keterangannya kepada Kompas.com, Kamis (30/6/2016).
Kondisi sang anak masih mengalami trauma psikis akibat ayahnya yang dinilai tidak bertanggung jawab. Dari informasi sementara yang dihimpun, ayah dari anak tersebut sudah pergi dan saat ini masih menetap di Bali bersama keluarga barunya.
Terkait dengan lirik lagu "Lelaki Kerdus", Niam menegaskan, seharusnya ada tanggung jawab moral dari pegiat seni untuk lebih memperhatikan aspek perlindungan anak. Dia menilai, kasus seperti ini diperparah dengan syair dewasa berikut cacian yang dinyanyikan oleh anak kecil.
"Kebebasan berekspresi tidak serta merta memperbolehkan perbuatan yang melanggar etika, kesopanan, dan hukum," tutur Niam.
Selain itu, KPAI juga menganggap pencipta lagu, produser, dan pihak terkait yang turut serta dalam proses pembuatan lagu, telah mengeksploitasi anak. Mereka juga dinilai telah memperlakukan anak dengan salah, tidak memiliki sensitifitas, dan komitmen terhadap upaya perlindungan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.