JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, mengkritik sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Taufik, Ahok masih gamang dalan menentukan jalur pada pilkada.
"Ahok itu selalu mendua. Pertama gaya-gayaan per seorangan, kemudian dia butuh partai. Dia kasak kusuk ke DPP partai, tidak ke DPD," kata Taufik dalam diskusi publik "Sulitnya Parpol Mencari Lawan Ahok" di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2016).
Ketua DPD Gerindra DKI ini juga menilai judul diskusi publik terbalik dengan realita. Menurut Taufik, bukan partai yang sulit mencari lawan Ahok.
"Mestinya dibalik, yang sulit itu Ahok mencari perahu (partai), bukan partai," kata Taufik.
Partai, tambah Taufik, tidak cukup sulit mencari lawan Ahok. Partai hanya perlu berkoalisi satu sama lain dan bisa memunculkan lawan Ahok. Taufik melihat, Ahok yang kini kesulitan tentukan pilihan.
1 juta KTP dukungan yang dikumpulkan "Teman Ahok" pun dianggap masih bermasalah. Teman Ahok sebagai pengumpul dilihat masih ragu.
"Pakai perseorangan belum bisa diverifikasi. Malah verifikasi sendiri. Padahal yang berhak verifikasi KPU. Ini satu contoh kegamangan," ucap Taufik.
Saat ini, Ahok sudah mengumpulkan satu juta KTP untuk jalur perseorangan. Selain itu, sudah ada tiga partai politik, Golkar, Nasdem dan Hanura dengan jumlah 22 kursi yang mendukung Ahok. Namun, Ahok belum menentukan pilihan lewat jalur mana maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.