JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal Polri terus mengembangkan kasus pembuatan vaksin palsu. Pengembangan terus dilakukan setelah sebelumnya kepolisian berhasil menangkap pasangan suami istri pembuat vaksin palsu di Bekasi, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Ari Dono usai mendatangi sebuah klinik di Ciracas, Jakarta Timur, yang diduga menggunakan vaksin palsu.
"Kita masih kembangkan, tidak menutup kemungkinan pembuat vaksin bukan hanya itu (kasus Bekasi)," kata Ari, Kamis (30/6/2016).
Pihaknya telah menemukan indikasi bahwa vaksin palsu beredar di tujuh wilayah di Indonesia. Namun, Ari belum menyebut wilayah tersebut, dan meminta publik bersabar menunggu hasil penyelidikan.
"Nanti tentang siapa, pelan-pelan," ujar Ari.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, pihaknya tengah bekerja sama dengan polisi untuk mengungkap sindikat pembuat dan pengedar vaksin palsu tersebut.
Keberadaan vaksin palsu dinilainya sudah mengkhawatirkan karena menyangkut kesehatan anak.
"Kita sudah buat satgas penanganan Vaksin Palsu, yang terdiri dari Bareskrim, Kemenkes, dan juga Badan Pom, Ikatan Dokter Anak Indonesia juga akan bekerja sama dengan kita," ujar Nila.