JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap jumlah pendatang di Jakarta usai Lebaran 2016 dapat menurun. Hal itu diungkapkan Djarot usai rapat bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/7/2016).
"Kami berharap kalau bisa jangan sampai naik lagi, kalau bisa turun jumlah pendatang baru," kata Djarot.
Djarot menjelaskan, jumlah pendatang baru di Jakarta tahun 2015 sebanyak 70.000 orang. Sedangkan pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2014, jumlah pendatang sebesar 60.000 orang.
Dari hal tersebut, diperkirakan penambahan pendatang baru per tahunnya rata-rata 10.000 orang.
"Rata-rata yang masuk ke Jakarta adalah unskilled labor, artinya sektor informal akan berkembang dengan pendatang baru itu. Ini perlu diantisipasi karena fokus kami adalah penduduk maka perlu didata secara baik," tutur Djarot.
Dia juga menambahkan pentingnya peran pengurus RT dan RW dalam menyikapi pendatang baru. Para pengurus RT/RW di permukiman maupun di rusunawa diminta agar terus memantau pergerakan pendatang baru di wilayahnya dan mendata lebih lanjut siapa saja warga baru yang tinggal di sana.
Pada H+15 Lebaran nanti, Dinas Dukcapil DKI Jakarta berencana menggelar operasi Bina Kependudukan untuk melihat kondisi Jakarta dan para pendatang dari arus balik. Djarot menjelaskan, jenis operasi yang nanti digelar bukanlah semacam operasi yustisi karena dianggap menyeramkan.
"Tidak seperti operasi yustisi, kami hanya akan mendata mereka. Intinya, Jakarta ini memang kota terbuka, tetapi bukan dalam arti terbuka segalanya. Harus tetap terkendali," ujar Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.