Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Berharap Jumlah Pendatang Baru Usai Lebaran Turun

Kompas.com - 01/07/2016, 19:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap jumlah pendatang di Jakarta usai Lebaran 2016 dapat menurun. Hal itu diungkapkan Djarot usai rapat bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/7/2016).

"Kami berharap kalau bisa jangan sampai naik lagi, kalau bisa turun jumlah pendatang baru," kata Djarot.

Djarot menjelaskan, jumlah pendatang baru di Jakarta tahun 2015 sebanyak 70.000 orang. Sedangkan pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2014, jumlah pendatang sebesar 60.000 orang.

Dari hal tersebut, diperkirakan penambahan pendatang baru per tahunnya rata-rata 10.000 orang.

"Rata-rata yang masuk ke Jakarta adalah unskilled labor, artinya sektor informal akan berkembang dengan pendatang baru itu. Ini perlu diantisipasi karena fokus kami adalah penduduk maka perlu didata secara baik," tutur Djarot.

Dia juga menambahkan pentingnya peran pengurus RT dan RW dalam menyikapi pendatang baru. Para pengurus RT/RW di permukiman maupun di rusunawa diminta agar terus memantau pergerakan pendatang baru di wilayahnya dan mendata lebih lanjut siapa saja warga baru yang tinggal di sana.

Pada H+15 Lebaran nanti, Dinas Dukcapil DKI Jakarta berencana menggelar operasi Bina Kependudukan untuk melihat kondisi Jakarta dan para pendatang dari arus balik. Djarot menjelaskan, jenis operasi yang nanti digelar bukanlah semacam operasi yustisi karena dianggap menyeramkan.

"Tidak seperti operasi yustisi, kami hanya akan mendata mereka. Intinya, Jakarta ini memang kota terbuka, tetapi bukan dalam arti terbuka segalanya. Harus tetap terkendali," ujar Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com