Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan Jadi Kendala Pemadam Kebakaran Saat Ingin Padamkan Api

Kompas.com - 08/07/2016, 22:01 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah hal jadi kendala petugas pemadam kebakaran ketika ingin memadamkan kobaran api. Marijo, petugas pemadam dari Sektor 2 Kecamatan Koja, Jakarta Utara menjelaskan, saat ini kemacetan menjadi kendala terbesar ketika petugas ingin menuju lokasi kebakaran.

Marijo mengatakan, kemacetan membut petugas lebih lama tiba di lokasi kejadian. Akibatnya kobaran api semakin besar dan menghanguskan bangunan yang terbakar.

"Kalau sekarang ini hambatan dari kemacetan, kalau macet kan sulit diprediksi. Dan kalau macet otomatis pasti terlambat. Tapi namanya kebakaran nggak ada yang datang duluan karena ada informasi kebakaran baru kami berangkat," ujar Marijo kepada Kompas.com, Jumat (8/7/2016).

Selain kemacetan, hal lain yang sering menghambat petugas adalah banyaknya warga di lokasi kebakaran. Marijo mengatakan, kebakaran seperti tontonan gratis bagi warga. Padahal tindakan mereka jelas menghalangi pergerakan petugas untuk memadamkan api.

Sedikitnya sumber air juga sering menjadi kesulitan ketika proses pemadaman api.

"Sudah jalannya sempit, akses masuk susah dan orang jadikan tontotan gratis. Kami masuknya kan jadi sulit, jadi ribet. Dan untuk sumber air apa saja yang bisa disedot ya kami sedot, apa dari kolam, atau sungai atau sumber air lainnya," ujar Marijo.

Meski hambatan sering ditemukan, Marijo mengatakan, bersama petugas lainnya, dirinya tetap berusaha menjalankan tugas dengan optimal.

Saat libur Lebaran seperti saat ini, kata Marijo, kebakaran sangat rawan terjadi. Marijo mengatakan ketidakwaspadaan pemilik rumah yang lupa mencabut colokan listrik, mematikan sumber api menjadi sejumlah penyebab terjadinya kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com