JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga Senin (11/7/2016), revitalisasi kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, oleh Pemprov DKI Jakarta belum sepenuhnya terealisasi.
Setelah digusur pada April lalu, kawasan Pasar Ikan kini kembali diduduki eks warganya. Mereka menempati zona empat dan lima Pasar Ikan.
Para eks warga Pasar Ikan itu mencoba bertahan di sana dan mengais rezeki dari puing-puing bangunan yang tersisa.
(Baca juga: Bertahan dan Mengais Rezeki di Atas Puing Pasar Ikan)
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Senin, Pemprov DKI Jakarta tampak baru menyentuh zona 1, 2, dan 3. Revitalisasi pun masih jauh dari harapan.
Tampak situs sejarah Pasar Ikan dipagari dengan seng. Pemagaran dilakukan agar situs sejarah ini tidak disalahgunakan warga.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Tata Air Pemprov DKI Jakarta Teguh Hendrawan menegaskan bahwa pembangunan kawasan Pasar Ikan tidak berhenti.
"Jalan terus kok. Enggak berhenti," kata Teguh saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin.
Teguh mengakui bahwa warga kembali mendirikan bangunan liar dan tenda di zona 4 dan zona 5 kawasan Pasar Ikan.
Proses pembangunan kawasan ini akan dilanjutkan pada Juli 2016 dengan tahap awal pemasangan sheetpile (turap) di sekeliling Pasar Ikan.
Pembangunan turap akan difokuskan di zona 1, 2, dan 3. Zona tersebut berada di dekat Pelabuhan Sunda Kelapa dan depan Museum Bahari.
(Baca juga: Pembangunan Pasar Ikan Dilanjutkan pada Juli Ini)
Menurut dia, pembangunan Pasar Ikan harus direalisasikan karena masuk dalam program nasional.
Mengenai tidak adanya petugas dari Pemprov DKI Jakarta yang berjaga di Pasar Ikan, Teguh mengatakan bahwa saat ini pembangunan kawasan tersebut masih dalam proses lelang pengerjaan sheetpile.
Petugas pun ditarik dan akan diterjunkan kembali bila proses lelang selesai.
"Kemungkinan, bulan Juli ini. Nanti kami rapat dengan pihak wali kota dan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) lain dulu," ujar Teguh.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menertibkan tenda dan bangunan liar yang dibangun di kawasan tersebut.