Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idealnya 30.000 Orang, Jumlah PNS DKI Kini Mencapai 72.000 Orang

Kompas.com - 13/07/2016, 11:40 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan, jumlah pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta yang ideal adalah 30.000 orang.

Sementara itu, berdasarkan data BKD DKI Jakarta, jumlah PNS Pemprov DKI saat ini mencapai 72.000 orang. Jumlah tersebut dianggap terlalu banyak.

"Jumlah idealnya 30.000-an pegawai," kata Agus di Balai Kota, Rabu (13/7/2016).

(Baca juga: Upaya Pemprov DKI Kurangi PNS yang Terlampau Banyak)

Agus menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang sebelumnya mengatakan bahwa PNS di Pemprov DKI terlalu banyak.

Menurut Agus, jika PNS hanya 30.000 orang, maka mereka nantinya bisa difokuskan sebagai tenaga administrasi.

Sementara itu, tenaga fungsional nantinya bisa diambil dari pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

Agus menyampaikan, saat ini dasar hukum mengenai P3K masih digodok oleh pemerintah pusat.

Jika nantinya disahkan, kata dia, P3K akan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan PNS. Perbedaannya, P3K tidak mendapatkan uang pensiun.

"Jadi yang 30.000 itu untuk administrasi dan lainnya, sedangkan untuk guru, dokter, tenaga medis, dan yang fungsional lainnya diisi dari P3K," ujar Agus.

(Baca juga: Mau Kurangi Pegawai, Pemprov DKI Tegas terhadap PNS yang Melanggar)

Jumlah PNS Pemprov DKI yang terlampau banyak sebenarnya sering disinggung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Ia bahkan pernah membandingkan jumlah PNS DKI dengan pegawai di ibu kota Filipina, Manila. Menurut Basuki, jumlah PNS di Manila hanya 10.000 orang.

Djarot sebelumnya menyampaikan bahwa ia mendukung perampingan PNS di lingkungan Pemprov DKI.

Langkah ini dinilainya dapat mendorong efektivitas kinerja. Menurut Djarot, masih banyak instansi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang jumlah PNS-nya jauh lebih banyak dari beban pekerjaan yang ada.

Kompas TV Ahok Tegaskan Sanksi Bagi PNS Tak Disiplin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com