Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dipertanyakan, Apakah Hani Meminum atau Mencicipi Es Kopi Vietnam Mirna

Kompas.com - 13/07/2016, 15:06 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Apakah Hani alias Boon Juwita meminum es kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin masih menjadi teka-teki. Penasihat hukum Jessica Kumala Wongso tidak yakin Hani hanya mencicipi minuman tersebut.

Menurut pengakuan Hani, ia hanya mencicipi sedikit dengan sedotan. Jumlah kopi yang diminum pun diakui tak banyak seperti Mirna.

"Saya coba hanya karena penasaran. Sedikit sekali," kata Hani di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2016).

Penasihat hukum Jessica, Otto Hasibuan pun penasaran. Ia kembali menanyakan apakah rasa pahit dan pedas itu terasa di tenggorokan.

Hani menjawab dengan volume suara kecil.

"Sedikit," kata Hani.

Jaksa penuntut umum (JPU), Ardito Muwardi kemudian mengungkapkan bahwa ada dosis tersendiri racun di tubuh manusia. Ahli racun akan menjelaskan hal tersebut.

Tak lama, Otto kemudian menunjukkan surat dari Rumah Sakit Abdi Waluyo yang mengatakan bahwa Hani sempat mengaku meminum dan minta diperiksa dokter. Surat tersebut salah satu bukti yang terlampir dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Hani pun kembali menjelaskan bahwa dia memberitahu dokter bahwa sempat mencicipi es kopi Vietnam yang diminum Mirna. Tak lama, dokter pun menyuruhnya untuk meminum air putih sebanyak-banyaknya. Setelah itu menelan nasi dan meminum obat dari resep dokter.

Pada tanggal 9 Januari 2016, Hani juga memeriksakan diri ke dokter keluarga. Orangtuanya khawatir karena Hani lemas setelah meminum es kopi Vietnam dan obat dokter.

Jessica didakwa melakukan pembunuhan berencana kepada teman kuliahnya, Wayan Mirna Salihin di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari 2016. JPU memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica Kumala Wongso yakni Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Kompas TVNonton CCTV Detik-detik Terakhir Mirna, Suami Mirna Menangis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com