Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Anwar Kabur, Pengawasan Pengunjung di Rutan Salemba Diperketat

Kompas.com - 13/07/2016, 17:40 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rutan Salemba Satrio Waluyo mengatakan, setelah Anwar alias Rijal melarikan diri dari Rutan Salemba, dia langsung mengevaluasi sistem pengawasan pengunjung rutan. Pemeriksaan pengunjung laki-laki dan perempuan akan disamakan.

"Setelah kejadian tersebut, baru kami evaluasi kembali. Kami upayakan untuk (pengunjung perempuan) kami samakan semua seperti kami memperlakukan pengunjung laki-laki," ujar Satrio saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/7/2016).

Saat datang untuk menjenguk tahanan, petugas akan memotret wajah dan mengambil sidik jari pengunjung.

"Kami ambil sidik jarinya pada saat dia masuk, kami foto, keluarnya kami cek lagi," kata dia.

Pengawasan itu diberlakukan untuk semua pengunjung, baik laki-laki maupun perempuan. Saat selesai berkunjung, petugas rutan akan mencocokkan kembali data sebelum dan setelah mereka berkunjung.

"Dari kemarin kami langsung berlakukan itu, kami foto, sidik jari. Itu pada datang dan pulang harus cocok," ucap Satrio. (Baca: Kaburnya Pemerkosa Anak dari Rutan Salemba Disebut Kondisi Berbahaya)

Sebelum kejadian Anwar kabur, foto wajah dan sidik jari hanya diberlakukan bagi pengunjung laki-laki. Sementara untuk perempuan hanya dicek barang bawaan dan ditanya keperluan kunjungannya.

"Sebelum kejadian memang untuk pengunjung wanita agak longgar. Nah, sekarang ini keseluruhannya wanita pria kami samakan," tutur dia.

Anwar alias Rijal merupakan narapidana dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Perbuatan keji dan sadis Anwar terjadi pada 22 Oktober 2015 di area Perhutani, Petak 17, Resort Pemangkuan, Hutan Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia telah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 23 Juni lalu terkait kasus tersebut. Majelis hakim memvonis hukuman penjara seumur hidup kepada Anwar.

Putusan hakim itu sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum. Dia kabur dengan menyamar menggunakan baju gamis, kerudung, dan kacamata hitam yang dibawa istrinya pada saat kunjungan di hari kedua Lebaran, Kamis (7/7/2016). (Baca: Kronologi Anwar Kabur dengan Menyamar sebagai Wanita dari Rutan Salemba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com