JAKARTA, KOMPAS.com - Brigadir Kepala (Bripka) Suroto, oknum polisi yang menjebak pengojek, Sigit ternyata desertir. Suroto desersi sejak tiga bulan lalu.
"Dia (Suroto) enggak pernah masuk, disersi dia," kata Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Iwan Gunadi saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Iwan mengatakan, selama tiga bulan dia menjabat sebagai Kapolsek, baru satu kali bertemu dengan Suroto. Pertemuan dilakukan Rabu (13/7/2016) kemarin, saat Suroto sudah tertangkap Polsek Taman Sari.
"Saya sendiri dengan Suroto baru ketemu kemarin di (Polsek) Taman Sari. Saya kan baru jabat tiga bulan," kata Iwan.
Suroto, kata Iwan, deseseri dari Maret 2016. Anggota provost juga sudah mencari Suroto, namun tak ketemu. Hingga akhirnya Suroto ditangkap melakukan pemerasan kepada pengojek di Taman Sari.
Sebelumnya, Sigit mengantarkan temannya yang bernama Fahmi ke Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Sabtu (9/7/2016) dini hari. Ketika itu muncul dua pelaku, Bripka Suroto dan Ade mengaku polisi dan langsung melakukan penggeledahan.
Saat menggeledah Sigit, kedua pelaku menemukan satu amplop kecil di dalam saku jaketnya. Amplop itu berisi satu paket sabu yang diakui Sigit bukan miliknya.
Kedua pelaku langsung mengambil paket itu. Mereka juga mengambil seluruh barang milik korban dan meminta tebusan sebanyak Rp 5 juta.
Sigit dan kedua pelaku pun merencanakan pertemuan di sebuah outlet di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Selasa ini. Anggota reskrim yang menyamar dan berbaur dengan pengunjung lainnya kemudian menangkap kedua pelaku saat mereka tiba di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.