Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pompa Air di Waduk Pluit Tidak Rusak, Hanya Korsleting Kabel

Kompas.com - 14/07/2016, 22:04 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penanggung jawab pompa air Pluit, Joko menjelaskan, matinya empat pompa yang ada di Waduk Pluit bukan karena keempat pompa tersebut rusak. Joko menyebut adanya korsleting di sejumlah kabel yang terpasang di pompa itu.

Joko menjelaskan, keempat pompa air itu berada di gedung bagian tengah. Keempat pompa tersambung dengan 16 kabel dengan ukuran 40 milimeter. Dari 16 kabel, ada dua kabel yang mengalami korsleting.

Joko menyebut, sebenarnya dari dua kabel yang korslet, hanya dua pompa air yang tidak bisa bekerja. Sedangkan dua pompa lagi masih bisa bekerja, namun memang dibutuhkan sedikit pengerjaan untuk memutuskan dua kabel yang rusak agar dua pompa lainnya bisa berfungsi.

Joko tidak mengetahui mengapa pengerjaan itu tidak dilakukan. Saat ini, operator pompa bagian tengah dipegang oleh PT Asiana.

"Sebenarnya kalau dia (PT Asiana) mau, itu dua pompa bisa jalan. Tapi saya enggak tahu kenapa nggak dikerjakan. Atau mungkin memang dia mau mengganti semua kabel," ujar Joko saat ditemui Kompas.com di Waduk Pluit, Kamis (14/7/2016).

Di Waduk Pluit ada 10 pompa yang terpasang. Pompa air dibagi dalam tiga bagian, pompa bagian Timur sebanyak tiga unit dengan kekuatan pompa sebesar 15.000 liter per detik, bagian Tengah sebanyak empat pompa dengan kekuatan 16.000 liter per detik, dan bagian Barat sebanyak tiga unit pompa dengan kekuatan sebesar 18.000 liter per detik.

Meski tidak mengetahui dengan pasti kapan kabel itu akan diganti, namun dirinya mendengar akan ada perbaikan yang dilakukan pada tahun ini.

"Saya sudah lapor ke atasan saya di Dinas Tata Air, kabarnya perbaikan tahun ini juga, tapi katanya biaya perbaikan sampai ratusan juta. Makanya ada kemungkinan untuk dilelang," ujar Joko.

Sebelumnya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut ada empat pompa di Waduk Pluit yang mati karena diduga ada sabotase. (Baca: Pompa di Pluit Rusak, Ahok Curiga Ada Sabotase)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com