BEKASI, KOMPAS.com - Puluhan orangtua pasien mendatangi RS Karya Medika II Tambun, Jumat (15/7/2016). Mereka mencari kejelasan soal vaksin palsu yang anak mereka dapatkan dari rumah sakit ini.
Farida (36), mengatakan, dua anaknya menerima vaksin dari rumah sakit ini pada 2009 dan 2012. Ia mengeluhkan, anaknya yang menerima vaksin pada 2012 sakit-sakitan meski menjalani vaksin lengkap.
"Saya takutlah anak saya kenapa-kenapa gara-gara vaksin palsu, soalnya yang kedua ini sering sakit-sakitan," kata Farida.
Hal serupa juga dikatakan Agus (31), orangtua dari Arjuna. Agus menyesalkan ia telah membayar mahal, antara Rp 100.000-500.000 tiap kali vaksin.
"Kan sudah bayar mahal, anak saya tiap tumbuh gigi, mau pintar, sakit-sakitan dulu," kata Agus.
Adapun Ana (32) mencurigai pengaruh dari vaksin ini. Sebab, anaknya yang berusia tiga tahun kini menderita penyakit ginjal.
"Saya enggak mau suudzon, tapi anak saya kena ginjal, dari vaksin sampai sekarang perawatan sebulan dua kali di sini," kata Ana.
Para orangtua sendiri tak bisa banyak berbuat. Di Aula Lantai 5, mereka diminta mengisi daftar hadir dan meninggalkan nomor telepon. Mereka menanyakan kelanjutan pertanggungjawaban dari rumah sakit ini.
"Pak ini bagaimana kita harus kemana, apa rumah sakit yang menghubungi kita atau gimana?"
"Saya selalu aktif kok, tinggalkan saja nomor telepon," ujar Humas RS Karya Medika II, Rio Suseno.