Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNS DKI Takut Kehilangan TKD jika Antar Anak ke Sekolah

Kompas.com - 15/07/2016, 19:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tampaknya tak terlalu berpengaruh bagi pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta. Anies mengimbau agar seluruh orangtua mengantarkan anak-anaknya pada hari pertama sekolah.

Dewi, salah seorang PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menolak tunjangan kinerja daerahnya (TKD) dipotong jika telat masuk kerja karena mengantar anaknya sekolah.

"Aduh kalau saya mah lebih enggak mau kehilangan TKD," kata Dewi, Jumat (15/7/2016).

Ia mengatakan, anaknya kini duduk di kelas 2 SMP di Depok. Dia memastikan bakal telat masuk kerja jika harus mengantar anaknya sekolah terlebih dulu. Lagipula, lanjut dia, anaknya tidak pernah diantar sekolah olehnya.

"Tiap hari (anak) diantar sama bapaknya naik motor. Kalau saya yang antar, nanti sampai kantor absen terus balik lagi ke Depok kan repot," kata Dewi.

Senada dengan Dewi, Ani mengaku tidak pernah mengantar anak-anaknya ke sekolah. Dia memiliki tiga orang anak yang duduk di bangku TK, SD, dan SMP. Menurut dia, anak-anaknya kerap menolak jika ditemani ke sekolah.

"Anak-anak saya biasanya diantar sama pamannya. Kalau enggak naik ojek, kalau diantar saya malah enggak mau," kata Ani.

Sedangkan Sukanta, akan meminta istrinya untuk mengantar anaknya ke sekolah. Pada Senin (18/7/2016) mendatang, ia tetap akan bekerja sebagai PNS DKI seperti biasanya.

"Ya paling istri yang antar. Saya tetap kerja saja," kata Sukanta.

Imbauan Anies itu sesuai Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2016 tentang Hari Pertama Sekolah. Pemprov DKI Jakarta juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 19/SE/2016 tentang Izin Bagi PNS dan Calon PNS di Hari Pertama Sekolah.

Surat edaran itu ditandatangani oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah. PNS dan CPNS yang akan mengantarkan anak-anaknya ke sekolah, wajib mengajukan permohonan izin kepada atasannya langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com