JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua yang memvaksinkan anaknya di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, sempat emosi karena pihak rumah terlambat membuka posko pengaduan korban vaksin, Minggu (17/7/2016). Pihak rumah sakit menjanjikan posko dibuka mulai pukul 09.00.
Emosi warga dipicu saat salah satu orangtua korban vaksin palsu, Herlin, tiba-tiba berdiri di hadapan para orangtua lainnya dan menyebut tidak seharusnya posko dibuka di tenda yang didirikan di belakang rumah sakit. Orangtua itu mengajak para orangtua lainnya untuk masuk ke dalam rumah sakit.
"Kita udah korban, kita berpanas-panasan kayak gini," ujar Herlin di hadapan para orangtua.
Orangtua lainnya pun menimpali ucapan Herlin.
"Orang korban vaksin kayak korban gempa," timpal salah satu orang.
Mereka yang semula duduk di bangku yang ada di dalam tenda pun mulai berdiri dan hendak masuk ke dalam rumah sakit. Namun, aparat kepolisian dari Polsek Ciracas langsung menenangkan para orangtua agar menunggu dan kembali duduk.
Saat polisi menenangkan para orangtua sekitar pukul 10.00, petugas dari RS Harapan Bunda pun tiba di posko pengaduan. Orangtua langsung mengerumuni para petugas untuk segera mendata anaknya yang terindikasi terkena vaksin palsu.
"Harusnya kita belajar disiplin, janjinya jam 09.00 ya jam 09.00. Kita kan punya keperluan lain juga," kata salah satu ibu yang langsung duduk di hadapan petugas posko untuk mendata anaknya.
Para orangtua pun kemudian kembali tenang dan duduk di posko pengaduan untuk mengantre mendatakan anak-anak mereka.