Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi PNS DKI untuk Antar Anak ke Sekolah Tanpa Khawatir Telat Kerja

Kompas.com - 18/07/2016, 08:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Eva (40), tampak terburu-terburu usai mengantarkan anaknya sekolah di SDN 01 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).

Pegawai negeri sipil (PNS) DKI itu menyempatkan diri untuk mengantar buah hati pada hari pertama masuk sekolah.

Eva mengaku sudah meminta izin kepada atasannya di Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta untuk mengantarkan anak ke sekolah.

(Baca juga: PNS DKI yang Antar Anak pada Hari Pertama Sekolah Dihitung Izin Satu Hari)

Kendati demikian, ia yakin tak akan terlambat masuk ke kantor. "Saya sudah minta izin, tetapi kan masuk setengah delapan (07.30 WIB). Masih ada waktulah," kata Eva kepada Kompas.com di SDN Menteng 01, Jakarta Pusat, Senin.

Untuk dapat mengantarkan anaknya pada hari pertama masuk sekolah, Eva berangkat dari rumahnya di kawasan Tanah Abang bersama sang anak pada pukul 06.00 WIB.

Ia pun sampai di sekolah pada pukul 06.30 WIB. Sesampainya di sekolah, Eva hanya mengantar anaknya ke pintu gerbang.

Ia tak ikut menunggu anaknya selesai upacara hingga masuk kelas. Setelah itu, Eva langsung bergegas menuju kantornya di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan.

Rutinitas itu dilakukan Eva setiap hari, bukan hanya pada hari pertama saat anak masuk sekolah.

"Anak saya sudah kelas V SD, tetapi tetap saya antar, dengan rutinitas seperti itu. Jadi, enggak masalah. Enggak takut (dipotong TKD)," kata Eva.

Menurut Eva, mengantar anak ke sekolah merupakan suatu kewajiban. Selain memastikan anak sampai dengan selamat, ia berharap agar anaknya bisa lebih semangat dalam menimba ilmu di sekolah.

(Baca juga: "Antar ke Sekolah agar Anak Lebih Percaya Diri")

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengimbau agar orangtua mengantar anaknya pada hari pertama masuk sekolah.

Mengantarkan anak pada hari pertama sekolah ini dinilai penting bagi pendidikan anak. Sebab, hari pertama sekolah dinilai sebagai hari bersejarah dalam pelaksanaan pendidikan anak.

 

Imbauan kepada orangtua agar mengantar anak pada hari pertama sekolah ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2016.

Kompas TV Mendikbud: Waspada Pungli di Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com