Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Sebut Kebijakan Pelat Nomor Ganjil Genap Pasti Gagal

Kompas.com - 18/07/2016, 19:57 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, meragukan efektivitas kebijakan pembatasan kendaraan berdasarkan nomor pelat ganjil dan genap demi mengurai kemacetan.

Afni juga mengkritik petugas Satpol PP yang awalnya akan diperbantukan dalam pengawasan pelaksanaan kebijakan ganjil genap saat uji coba pada 27 Juli-26 Agustus 2016.

"Apakah mungkin ganjil genap itu akan sukses? Kalau membutuhkan biaya besar, tidak apa-apa, dibanding ganjil genap pakai tenaga manusia. Saya tidak bisa membayangkan. Satpol PP juga tidak bisa membantu di lalu lintas, bukan tupoksinya," kata Afni dalam rapat bersama Komisi B dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Senin (18/7/2016).

Afni mengkritik metode pengawasan kebijakan ganjil genap.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah mengungkapkan, akan ada pemeriksaan surat tanda nomor kendaraan (STNK) di setiap lampu lalu lintas kawasan ganjil genap.

Ada empat petugas Dishubtrans yang ditempatkan di setiap lampu lalu lintas. Mereka bertugas memeriksa STNK pengendara secara acak untuk mengecek apakah pelat nomornya sesuai atau dipalsukan. Pemeriksaan dilakukan ketika lampu lalu lintas sedang dalam kondisi merah.

"Cara Bapak menilang di setiap sudut lampu merah itu menimbulkan kemacetan karena manusia yang bekerja. Kemungkinan keterlambatan itu ada. Kalau di luar negeri, setiap kilometer pasang CCTV. Kalau ganjil genap gagal, apa yang akan dilakukan?" tutur Afni.

Andri memastikan bahwa pengawasan kebijakan ganjil genap tidak akan mengganggu arus lalu lintas. Petugas Dishubtrans yang ditempatkan tidak akan memeriksa semua pengendara yang sedang berhenti saat lampu merah.

"Pokoknya saya sudah pesan, penerapan pengawasan ini tidak boleh mengganggu arus lalu lintas. Di satu titik traffic light (TL), dijaga empat petugas. Nanti ada polisi juga yang dampingi," ujar Andri.

Ada 15 lampu lalu lintas di sepanjang jalur penerapan kebijakan itu, yakni sepanjang Jalan MH Thamrin, Sudirman, hingga Gatot Soebroto. Dengan begitu, total personel Dishubtrans yang ditugaskan untuk berjaga di semua lampu lalu lintas adalah 60 orang.

Pemeriksaan STNK ini merupakan satu dari dua metode pengawasan kebijakan ganjil genap. Metode lainnya adalah pengamatan terhadap pelat nomor kendaraan yang akan dilakukan oleh personel Ditlantas Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com