Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Magang di Kantor Ahok? Begini Caranya...

Kompas.com - 20/07/2016, 08:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali membuka program magang bagi mahasiswa dan profesional muda untuk dipekerjakan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dilansir dari situs ahok.org, program magang ini ditujukan bagi mahasiswa dan profesional muda.

Durasi magang kali ini lebih lama dari sebelumnya yang hanya tiga bulan. Program magang dimulai tanggal 3 Oktober 2016 hingga 31 Maret 2017.

Pendaftaran dibuka sejak 18 Juli 2016 dan ditutup 6 Agustus 2016. (Baca juga: Cerita Ahok tentang Anak Magang yang Bercita-cita Jadi Lurah)

Kemudian, pada 19 Agustus 2016, akan ada pengumuman tahap pertama terkait siapa saja yang lolos syarat administratif untuk magang. Pada 22-26 Agustus 2016, sesi wawancara akan digelar.

Terakhir, pada September 2016, Pemprov DKI akan mengumumkan nama-nama peserta yang lolos program magang tersebut.

Melalui program ini, peserta diharapkan mampu mempelajari ilmu kepemimpinan dengan mengikuti kegiatan rapat gubernur dan mengaplikasikan ilmu melalui tugas khusus berkelompok dan mengawal program-program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Beberapa area pilihan program yang dapat dikerjakan dalam program magang adalah bidang anggaran, BUMD, hukum, infrastruktur, kepegawaian, kesehatan, dan manajemen wilayah.

Bidang lainnya terkait perizinan, pendidikan, pengaduan masyarakat, tata ruang dan perkotaan, teknologi dan sistem informatika, penanggulangan banjir, transportasi, Jakarta Smart City, serta bidang perencanaan.

(Baca juga: Usai Magang di Kantor Ahok, Putra Dewi Yull Ingin Jadi Politisi)

Adapun kriteria peserta magang di Kantor Gubernur adalah mahasiswa S-1, S-2, S-3 ataupun profesional muda yang memiliki motivasi tinggi; usia 19–35 tahun; punya kemampuan analisis dan komunikasi yang baik; potensi kepemimpinan; minat untuk berkontribusi bagi kemajuan Ibu Kota; dapat bekerja mandiri dan memiliki semangat proaktif; serta bersedia bekerja secara sukarela.

Jika ingin mengikuti magang, pendaftar harus melengkapi dokumen resume atauCV (tidak lebih dari dua halaman); cover letter (termasuk tiga pilihan bidang); esai; transkrip nilai (opsional); dan surat rekomendasi (opsional).

Semua dokumen tersebut wajib menggunakan bahasa Indonesia dengan format Times New Roman 12 pts, dan format PDF.

Pada dokumen cover letter, pendaftar harus mencantumkan tiga bidang yang paling diinginkan secara berurutan dari yang paling diinginkan di nomor satu hingga pilihan ketiga.

Setiap peminat perlu mengirimkan karya tulis maksimal 750 kata. Topik yang dipilih berupa ulasan dan rekomendasi kebijakan bagi program unggulan Pemprov DKI yang ingin dikerjakan saat magang nanti.

(Baca juga: Sunny, "Anak Magang" yang Jadi Penghubung Ahok dengan Pengusaha)

Dokumen ini dikirim selambat-lambatnya 6 Agustus 2016 ke seleksimagang.gubdki@gmail.com.

Formatnya, "(nama depan)(nama belakang)_Aplikasi Magang Kantor Gubernur DKI". Akan disediakan uang transportasi secukupnya untuk peserta program magang di Pemprov DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com