Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCJ Minta Penutupan Akses ke Stasiun Tangerang Dikaji Ulang

Kompas.com - 21/07/2016, 10:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) berharap penutupan akses sisi barat di Stasiun Tangerang bisa dikaji ulang.

Sebab, penutupan yang saat ini dilakukan Kepolisian itu dianggap tidak menguntungkan pengguna jasa kereta rel listrik (KRL) commuter line.

Vice President (VP) Communication PT KCJ Eva Chairunisa menyatakan, pihaknya menyadari bahwa akses sisi barat Stasiun Tangerang kerap menjadi titik kemacetan akibat banyaknya angkutan kota yang ngetem di sana. 

Kendati demikian, ia menilai solusi yang dilakukan seharusnya bukan dengan menutup akses stasiun.

"Kami mendukung penertiban angkutan umum yang kerap ngetem sembarangan di depan stasiun. Namun tidak dengan cara menutup akses masuk utama ke arah stasiun karena hal tersebut akan berdampak dengan terganggunya flow penumpang serta dan akan menyebabkan kepadatan di stasiun," kata Eva kepada Kompas.com, Rabu (20/7/2016).

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Salah seorang calon penumpang kereta api diarahkan petugas menuju pintu timur Stasiun Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2016). Akses pintu barat menuju Stasiun Tangerang ditutup oleh kepolisian dan pemerintah kota setempat karena diduga menyebabkan kemacetan.
(Baca juga: Akses ke Stasiun Tangerang Ditutup, PT KCJ Khawatir Penumpang KRL Berkurang )

Menurut Eva, harus dicari solusi terbaik agar penutupan itu tidak hanya bertujuan menguntungkan pengguna jalan, tetapi juga menguntungkan pengguna jasa KRL commuter line.

Apalagi, kata Eva, relasi Tangerang-Duri adalah relasi dengan pertumbuhan jumlah pengguna terbesar, yakni mencapai 30 persen jika dibandingkan tahun lalu.

"Dan saat ini Stasiun tangerang melayani sekitar 13.000 pengguna jasa setiap harinya. Sebagian besar pengguna menggunakan pintu barat untuk keluar masuk karena telah terdapat enam unit gate elektronik, vending machine, dan loket," kata Eva.

Penutupan akses sisi barat Stasiun Tangerang diketahui mulai dilakukan sejak Selasa (19/7/2016).

Setelah itu, PT KCJ banyak menerima keluhan dari para pengguna jasa KRL commuter line relasi Tangerang yang biasa berangkat dari stasiun tersebut.

Sebab, akibat ditutupnya akses tersebut, pengguna jasa KRL commuter line yang hendak masuk atau keluar Stasiun Tangerang harus memutar melalui Jalan Pasar Anyar.

(Baca juga: Penumpang "Commuter Line" Keluhkan Penutupan Akses ke Stasiun Tangerang)

Akses masuk Stasiun Tangerang di Jalan Pasar Anyar berada di sisi timur.

Namun, akses ini dianggap menyulitkan bagi pengguna jasa dari kalangan berkebutuhan khusus, seperti lansia, ibu hamil, dan penyandang disbilitas karena lokasinya yang lebih jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com